http://www.wellnessctr.org |
Matahari mulai
condong ke arah barat. Cahayanya yang terlihat putih bersih menghujam ke
seluruh bumi. Untuk pertama kali sejak Sam membeli rumah besar miliknya, sore
itu ia berkeinginan untuk berjalan-jalan di halaman luas yang beku. Tubuhnya
terlindungi jaket tebal dan syal berbahan wol yang hangat melingkar di leher. Di antara
batang-batang pepohonan yang kulitnya berubah hitam, ia berjalan tanpa arah.
Hingga akhirnya berhenti di sebuah bangku di bawah pohon ek. Tampak kepulan
uap setiap kali lelaki itu bernapas.
Sam
menengadahkan kepala. Ia nikmati butiran-butiran halus salju yang jatuh di atas
wajah dengan mata terpejam. Cukup lama ia seperti itu, tidak peduli pada udara
dingin yang terus berdesak-desakkan ingin menembus jaketnya. Mata Sam terbuka.
Ia arahkan pandangan ke petala langit, pada salju-salju yang menyembur.
“Ya, atas nama hidupku akan kucintai Fatih dengan setulus-tulusnya.”
Kalimat itu
terlintas dalam kepala Sam. Ia seperti mendengar suaranya sendiri saat kalimat
itu diucapkan. Kini sumpah itu seperti hadir di hadapannya, bersiap untuk
menghabisi tanpa ampun. Dadanya terasa sesak. Ia sentuh dengan telapak
tangan. Seperti ada bebatuan tajam yang bersemayam dan menciptakan rasa yang
sangat perih.
Sejak Fatih
keluar dari rumah sakit dan tidak mau diajak bicara, sejak itu pula Sam merasa
hidupnya berubah. Jika dulu kepergian Katty adalah badai hujan, diamnya Fatih
adalah kiamat. Katty pernah membawa pergi gairah hidupnya, namun sejak
kedatangan Fatih, semua kepedihan yang diberikan Katty berhasil dilupakan Sam.
Kini anak itu seperti boneka hidup. Tidak bisa diajak bermain, juga tidak ada
lagi pertanyaan-pertanyaan polos yang keluar dari mulutnya. Tanpa sadar, semua
itu telah menyita seluruh kebahagiaan dan pikiran Sam. Kerja tidak semangat,
makan terasa hambar, tidur tidak nyenyak, bahkan saat terjaga pun Sam terus
dilanda gelisah.
“Mr. Sam, Anda sudah lama sekali duduk di luar. Saya khawatir Anda jatuh sakit.”
Sam melihat ke
samping, sedikit mendongak. Si tua Jono sudah berdiri di sana. Kedua tangan
pria itu bersedekap di depan dada. Setelah diam sejenak, pada akhirnya Sam
berdiri. Mereka jalan beriringan kembali ke rumah.
“Umurku 32 tahun, Jhon. Rumah megah, mobil mahal, uang berlimpah, bisnis yang maju, teman-teman terhormat, semuanya ada dalam genggamanku. Banyak orang beranggapan aku adalah laki-laki cerdas. Terutama ketika mereka mengetehaui kenerjaku bergelut dalam masalah-masalah hukum. Tapi, saat aku sendiri, i just find nothing. Mereka melihatku bersinar, tapi pada kenyatannya aku berada dalam kegelapan. Aku tidak paham apa arti kehidupan yang kumiliki.”
“Anda sedang memikirkan tentang kehidupan, Mr. Sam?”
Anggukan kecil
Sam terlihat.
“Hal yang sebelumnya tidak pernah saya lihat pernah Anda lakukan. Selama ini, saya hanya kenal dengan Sam yang cuek, pekerja keras, dan terus berlari kencang mengumpulkan reputasi dan materi. Kau jadi sepertiku, laki-laki di ujung senja yang selalu berpikir tentang hidup. Membenarkan bahwa waktu yang diberikan Tuhan hanyalah sekedipan mata.”
“Kau benar, Jhon. Aku seperti seseorang yang akan mati besok. Kini aku sadar bahwa semua yang sudah kuraih tidak memberikan kebahagiaan abadi. Kini aku paham satu hal, kita tidak boleh beranggapan sesuatu yang kita miliki adalah segalanya, karena ketika dia pergi, yang kita miliki hanyalah kehampaan. Fatih bukan segalanya bagiku, tapi dia seperti cahaya. Ketika ia padam, maka semua kehidupanku menjadi gelap.”
“Aku pernah kehilangan Katty, butuh waktu berbulan-bulan untukku melupakannya. Hingga Fatih datang. Anak itu bagai seorang malaikat kecil penghiburku, namun kemudian ia berubah jadi boneka hidup. Aku baru sadar, saat bersama Fatih, aku sama sekali tidak menginginkan apa-apa lagi kecuali terus bermain dengannya. Melihat keadaan Fatih sekarang, aku jadi berpikir tentang banyak hal. Aku berpikir tentang kesalahan dan penyesalan. Namun juga marah pada harta dan reputasi yang ternyata tidak bisa membantuku.”
“Uhm... Mr. Sam?” panggil Jono.
Sam menoleh.
“Kenapa Anda tidak mencoba untuk mempertemukan Fatih dengan ibunya?”
“Aku masih benci pada wanita itu.”
“Kalau boleh tahu, apa penyebab kebencian Anda?”
“Karena dia seorang Muslim. Aku tidak ingin Fatih tumbuh menjadi seorang Muslim.”
“Bukankah waktu itu di rumah sakit, Anda berdoa dengan bersujud di lantai? Itu adalah salah satu cara Muslim berdoa.”
“Yeah, you alright. Tapi tetap saja, Muslim selalu berbuat kerusakan di mana-mana. Jihad yang mereka kobarkan hanya menjadi sumber keresahan. Aku tidak suka mereka di masa lalu, sekarang, dan juga nanti.”
***
Alhamdulillah,
naskah novelku sudah sampai di penghujung. Nggak sabar pengen segera
selesai. Harus editing pastinya. Nggak peduli banget soal penerbit, yang
jelas aku bisa menyelesaikan hal yang paling kunantikan sejak kecil,
itu udah cukup membuatku bahagia. Penerbit itu belakangan aja. Nah,
di atas adalah penggalan cerita di salah satu bab. Kira-kira ini awal, tengah,
atau akhir cerita, ya?
enak dibaca, paling nggak sudah bisa menerka2 si sam ni siapa...
ReplyDeletesalut ama sofi yg tenyata seorang penulis :)
Terimakasih mbakku... Aamiiin ya Rabb... insya Allah. Doanya ya mbak ;)
Deletesegtu bencinya Sam dengan istrinya ya
ReplyDeleteIa mak Lidya. Tokoh Sam memang dibuat begitu :))
Deletemantap tapi Penasaran .....
ReplyDeleteboleh baca selengkapnya ??
kalo novelnya diterbitkan aku akan jadi orang pertama yang.............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................minta gratisan bukunyaaa hahahahahaha ok ?? ohya sama tanda tangannya sekali kalo perlu tanda kakinya juga sekalian kalo dibutuhkan hahahahahaha.... PEACE
HEH MAS YOGA!!!!!! SPAM SPAM SPAM tau..... :( ih bercandanya jangan di postinganku dung :'( Awas aja ya udah PKL.
Deletetpi ada bagian gak bercandanya yaitu "mantap tapi bikin penasaran" nah itu beneran looooo, makanya segera cari penerbit,biar novelnya bisa terbit diujung barat,kalo diujung timur tanda2 kiamat.
DeleteTuh kan becanda lagi....
DeleteIya Mas Yoga, insya Allah kalau udah selesai editing, segera dikirim ke penerbit. Makasih ya Mas Yoga... :)))
Kereennnnn!!!!
ReplyDeleteWah congrats udah bisa nyelesain sampai akhir :')
Jadi pengen nyeselain naskah sendiri juga tapi sayangnya lagi skripsian hikss
Thanks Aul... Ayo buruan kelarin skripsinya. Good luck selalu ya ^_^
DeleteThank you
DeleteYeaahhh good luck buat kita ^^
Komfliknya kayaknya tinggi nih mba dan agak sensitif juga dengan isinya karena menyinggung agama tertentu. Semoga mba bisa meramu jalan cerita sehingga tak ada kesalahpahaman pembaca :)
ReplyDeleteTidak juga. Ini kan hanya penggalan. Masalah utamanya justru bukan itu :)) Terimakasih sudah baca ya...
Deletepasti novelnya nanti bagus
ReplyDeleteaamiiin
semoga laris
Aamiiin insya Allah... makasih Dija Princesss ya cantik :*
DeletePengen tahu kelanjutannya, ayook semangat selesaikan novelnya :)
ReplyDeleteAyooookkk mbak... doanya ;)
Deletenice story!:D kelanjutannya kaya gimana itu?:D
ReplyDeletevisit mine dear?:)xx
Thanks.... ;)
DeleteTapi aku gak bisa buka artikel dari blog kamu nih, selalu diblokir sama avast :(
Alhamdulillah kak sofi.....ingim segra membaca dari awal....ada satu yg wira pikirkan tntg masalah di cerita ini..benar gak ya...mau segera membuktikan....
ReplyDeleteTerbitkan aja kak...wira bersedia untuk mempromokan...
Oh ya..wira ada kenalan penerbit ni...dia welcome bgt sama penulis baru kak...
Congrats ya kak....senang bgt rasanya...sayang kak sofi...
ini tengah, klimaks ceritanya... ditunggu lahirannya yaaa... suka sama ceritanya, bikin penasaran :)
ReplyDeleteAaaakkk mau dong full story nyaa :) ditunggu ya dear
ReplyDeleteNanti kalau sudah terbit, bukuya dibikin hadiah GA, ya. Jangan lupa saya di-mention di Twitter. Hehehe
ReplyDelete