@mualliiime |
Akhir-akhir ini lagi marak banget tas model tote bag, iya kan? Walaupun keberadaannya
sudah sejak jaman baheula, tapi ngehits-nya baru beberapa tahun terakhir.
Malahan berdasarkan pengamatan eke, puncak popularitas nih tas baru dimulai
tahun 2014. Dulu sih ada ya tote bag, tapi entah kenapa, nggak marak-marak
banget kayak sekarang ini. Mungkin karena makin ke sini modelnya makin kreatif.
Aku sendiri masih belum lama memulai pakai tote bag.
Itu pun karena unsur kebetulan. Jadi ceritanya, waktu jalan-jalan ke Macau
akhir 2014 lalu, panitia kasih tote bag warna hijau yang isinya guide book,
colokan, kaos, dan map. Nah tote bag hijau inilah yang kemudian kupakai buat
bawa oleh-oleh. Nggak tau kenapa, meski polos dengan sedikit tulisan Kanton,
tote bag hijau ini langsung jadi kesayangan. Bahkan noh tote bag selalu
menemaniku ke kampus di masa-masa akhir perkuliahan.
Yups, selain bawa tas pundak, biasanya aku juga
jinjing tote bag untuk membawa berkas-berkas yang seabrek. Tote bag emang bisa
mengurangi tingginya grafik kerempongan wanita. Malahan nih sekarang, anak-anak
kampus itu nggak lagi jinjing tote bag, melainkan langsung aja disangkutin di
pundak alias menggantikan tas-tas yang ngehits lebih dulu.
Karena keberadaannya yang makin digemari ini pula,
para produsen berlomba-lomba menciptakan tote bag semenarik mungkin. Ada yang
produksi besar ala pabrik, skala pertengahan, sampe yang hand made. Mau beli di
mall, butik, kaki lima, bazar, pinggir jalan, sampai ke online pun ada. Mau
yang harga lima ribuan sampe puluhan juta pun tersedia. Mau yang nggak bermerk
sampe yang GUCCI punya pun banyak. Kita mah tinggal pilih.
Nah,
sebenarnya bagaimana sih sejarah tote bag ini?
Istilah “tote” yang berarti membawa sudah dipakai selama berabad-abad. Awalnya hingga tahun 1900an, istilah itu sendiri belum digunakan untuk menyebut tas model “totebag” seperti yang kita kenal saat ini. Tote bag sederhananya adalah tas besar dan terbuka dengan pegangan ditempatkan di bagian tengah masing-masing sisi.
Tote bag klasik menggunakan tali melengkung (tapi sekarang modelnya bisa bervariasi). Bagian atasnya dibiarkan terbuka untuk memudahkan pengguna memasukkan dan mengambil barang di dalam tas. Lalu untuk melindungi barang di dalam, akhirnya dibuatlah tutup seperti kancing atau resleting. Tapi kalau nggak ada tutup kancing atau resleting, namanya tetap tote bag kok.
Dulu sih tote bag ini dibuat dari bahan kain yang keras. Sekarang sih kebanyakan berbahan kanvas, kain goni, nilon dan rami. Penggunakan goni untuk pembuatan tote bag udah lama diadopsi negara-negara seperti Thailand dan Malaysia. Kalau di Indonesia, ada gak ya tote bag berbahan goni? Kayaknya aku pernah lihat deh di kampung. Biasanya tuh para nelayan bikin tote bag sendiri dari goni beras atau bawang merah buat membawa alat-alat mancing mereka.
Kalau di Amerika, penggunakan totebag mulai marak sejak LL Bean’s mengeluarkan Boat Bag pada 1944. Tas ini terbuat dari kanvas yang di desain untuk pelaut. Bentuknya yang kokoh dan sederhana, membuat banyak orang tertarik terutama wanita. Sejak itulah tas tote bag mulai membanjiri pasar. Nah lho, ternyata udah lama jeng... Tahun 1944 nih tas udah lahir.
Bapak-bapak juga boleh lho jinjing tote bag (www.dailymail.co.uk) |
Hingga sampe tahun 1950an, tote bag semakin digemari orang. Tas ini pun mulai digunakan wanita sebagai tas tangan. Saat itu tas lebih banyak digunakan dengan alasan fungsinya dibanding faktor gaya. Selain itu alasan kemudahan perawatan juga menjadi alasan pemilihan jenis tote bag. Pada tahun ini tote bag belum dimasukkan dalam dunia fashion. Barulah pada tahun 1960an hal tersebut terjadi, saat Bonnie Cashin mengeluarkan koleksi mereka Cashin Carry Tote Bags. Mereka membuat tas yang praktis tetapi juga bergaya.
Sebenarnya, pada tahun 1940an, totebag juga banyak digunakan loper koran, karena itu totebag juga pernah disebut ‘newsboy bags’. Mahasiswa dan kurir mengadopsi tas ini untuk digunakan. Selain karena sederhana dan praktis, tote bag juga bersifat fungsional.
Pernah ikut seminar atau acara apa gitu kan? Nah biasanya suka ada goody bag nya. Si goody bag ini secara tidak langsung merupakan tote bag. Jadi semakin multi fungsi aja kan. Tanpa disadari tote bag memang udah berseliweran di sekitar kita sejak lama.
Kini tote bag yang paling banyak digunakan adalah berbahan kanvas. Bahkan kepopuleran tas kanvas ini menggantikan kepopuleran bahan kulit. Dan seiring dengan berkembangnya isu-isu lingkungan, si tote bag ini pun semakin populer. Totebag yang praktis bahkan kini menjadi gaya hidup untuk menggantikan peran kantong kertas atau kantong plastik yang sekali pakai. Nggak cuma wanita aja lho yang pake tote bag, cowok juga banyak. Percaya atau nggak, cowok kantoran yang menjinjing tote bag tetap terkesan cool kok. Kan modelnya bisa disesuaikan.
www.hellomaninpink.com |
Nah akhir-akhir, seiring manusia yang makin kreatif dan teknologi yang mendukung, tote bag bisa dibuat semakin personal. Kita bisa nambahin foto sendiri di sana. Jadi makin gaya dan nggak bakal ketuker sama yang lain.
Acung, siapa yang suka pake tote bag?
Aku suka, muat banyak, ngambil barang didalamnya gak susah...aku suka sekaliìi...
ReplyDeletewih udah tua ternyata sejak tahun 1944 udah ada, indonesia juga belum merdeka itu :D
ReplyDeletewah keren kerennn
ReplyDeletesuka banget sama tote bag :)
ReplyDeletePunya dua tote bag yang nggak bisa dipake kemana mana lantaran ada merk dan tahun acara smeinarnya wkwkwk
ReplyDeleteMau coba rombak D-I-Y ah...
Siapa tau bisa lebih modis dan bisa dipake lagi hehe
*jadi terinspirasi lihat postingan sofi yang ini*
:))
Aku gak pernah pake ini. Lebih suka tas samping atau ransel sih. :D
ReplyDeletebaru tau namanya tota bag :D hihi
ReplyDeletedulu mah pas sekolah SD tasnya model begitu aku sof..
cuma mudah sobek dan modelnya belum kekinian, haha
fashionable
ReplyDelete