"Butir..."
Aku teringat panggilan yang dipakai oleh saudara-saudara sekontarakan. Semua memanggilku Butir, dan satu-dua memanggilku Bunda. Jika engkau bertanya sedang apa aku sekarang? Maka jawabannya, aku sedang senyum-senyum sambil mengetik tulisan ini. Kepalaku dijejali kata-kata yang beterbangan. Kata yang seabrek itu digunakan teman-teman untuk memanggilku. Ah, bahkan hanya orang yang mengenal kaku yang masih memanggilku 'SOFI'.
Di kampung dan sejak kecil, aku dipanggil ATUN. Panggilan yang lucu. Aku tidak mempermasalahkannya, hingga seorang guru yang paling dekat denganku ketika SD, melarang aku dipanggil Atun. "Kuno! Lebih manis dipanggil Sofi" Ucapnya kala itu.
Ah, Sofi. Kurasa tidak cocok dengan tempat tinggalku yang terletak di pulau antah berantah dan desa antah berantah ini. Atun, sajalah.
Lalu, ketika aku melanjutkan ke MTs di kecamatan, semua guru dan teman-teman memanggilku, Sofi. Panggilan Atun akan membuatku kaget apabila itu terlontar pada jam-jam sekolah. Hanya seorang guru yang memanggilku, Atun. Itupun karena aku cukup akrab dengannya.
Beranjak ke pesantren, aku memiliki setumpuk panggilan di sana. Ada yang tetap normal memanggilku Sofi, ada juga yang abnormal. Seperti:
1. "Tower", ini karena tubuhku yang tinggi, mungkin bisa dibilang tidak balance dengan berat badan.
2. Soping
Ini karena namaku Sofi, lalu disambung-sambungin jadi Soping. Kretif banget tuh anak.
3. Wowok
Duh...jelek banget, ya? Ini karena aku sukses meniru gaya bicara Wowok, laki-laki autis yang diperanin Anjasmara dalam sebuah sinetron.
4. Anna
Eh, yang ini malu-maluin. Aku dipanggil Anna oleh beberapa orang guruku di pesantren. Anna Althafunnisa. Hehe... Jujur sih, aku memang mirip Anna (Oki Setiana) kalau dilihat dari puncak mahameru, terus melihatnya juga dari lubang sedotan yang ada cincaunya. Hehe
Eh, bahkan guru bahasa Inggrisku mengungkapkan bahwa beliau nge-fan sama aku. Gak salah dengar? Itulah lucunya. Alasan aku dipanggil Anna karena pada masa akhir di pesantren, aku mengenakan jilbab yang sedikit lebih lebar :-D
5. Opi
Ini panggilan temen-temen yang sukanya sama yang simpel. Sofi dipadatkan jadi OPI.
6. Mbak Yu
Panggilan ini hanya dipakai oleh seorang sahabatku. Dia menganggapku kakaknya. Duh, seneeeng...
Itulah enam panggilan yang diberikan teman-teman selama di pesantren. Lalu sekarang? Aku dipanggil Butir dan Bunda. Why? Aku keibuan kali yak? (keibuan tiri, hehe).
Jadi begini, aku dipanggil Butir karena peranku sebagai Ibu Tiri dalam sebuah drama berjudul "Cinderella" yang gagal kami tampilkan. Katanya aku berbakat jadi Ibu Tiri (di pesantren, aku mendapat peran sebagai wanita kejam sebanyak dua kali, dalam drama tugas pelajaran Bahasa Indonesia). Jadilah aku dipanggil Ibu Tiri. Karena kepanjangan, disingkat lagi jadi Butir. Then, kalau mereka memanggil, jadinya "Buuutt...!"
Ah, aku selalu malu sendiri ketika mereka memanggilku di tempat umum.
Beberapa orang ada yang memanggilku Bunda. Aku sendiri tidak ingat sebabnya. Panggilan ini asik-asik saja menurutku. Cuma, ada salah satu teman laki-laki yang uakraab buanget manggil, Bunda. Yah, kadang takut juga. Takut orang lain dengar lalu menyangka kita pacaran. Padahal, aku justru menganggap mereka yang memanggilku 'Bunda' sebagai adik.
Di kampus, Profesor Ketua Program Keahlianku, akrab memanggilku 'Atun'. Beliau juga selalu menyebut namaku untuk menyelingi pembicaraannya di kelas. Kadang aku malu sendiri, karena spontan semua isi kelas jadi melihat ke arahku.
Yap, itulah tadi panggilan-panggilan yang kumiliki. Hanya satu panggilan yang membuatku resah, yaitu 'Butir'. Aku takut menjadi kenyataan. Bukankah panggilan adalah ucapan, dan setiap ucapan adalah doa? Itu artinya setiap teman memanggilku Butir, setiap mereka mendoakanku menjadi Ibu Tiri. OMG!!! Bagaimana kalau terkabul?
O...iya, nama lengkapku adalah SOFIYATUN. Nama ini terinspirasi dari salah satu istri Baginda Nabi saw, beliau adalah wanita yang berasal dari kaum Yahudi, namanya Sofia. Bapak menambahkan 'Ta marbutoh' di akhirannya, jadilah berbunyi 'tun'. Nama ini adalah doa dan harapan dari kedua orangtuaku, semoga akhlakku bisa mentauladani Sofia, istri Rasulullah. InsyaAllah, Aameeen...
Hahaha...=))
ReplyDeleteovy... ovy... ovy..
panggilan baruu yakk! *LOL