O you who believe! If you help (in the cause of)
Allah, He will help you, and make your foothold firm—Surah Muhammad: 7
Cerita ini adalah tentang seorang pemuda yang
jatuh cinta pada seorang gadis. Sebuah cinta yang benar dengan niat tulus dan
lurus. Cinta berlandaskan pada aturan-aturan Allah. Hingga tanpa ragu dan
menunggu terlalu lama, si pemuda bersama seorang Imam segera datang bertamu
pada si ayah perempuan. Semua maksud dan tujuan kedatangan mereka disampaikan
sang imam dengan bahasa yang baik, bahwa pemuda di sampingnya ingin mengkhitbah
putri pemilik rumah. Imam tersebut menjelaskan betapa pemuda ini adalah pemuda
salih, rajin ke masjid, dan menegakkan shalat lima waktu.
Bapak si gadis mendengarkan dengan khidmat,
kemudian bertanya umur, bertanya pekerjaan, lalu beralih mengungkapkan
keinginannya. Pemuda itu bisa menikah dengan putrinya, asal ia mampu memenuhi
‘harga pernikahan’ senilai 50.000 dolar, karena memang begitulah adat istiadat
yang berkembang di masyarakat.
Pemuda tersebut kaget mendengar angka yang
disebutkan, begitu pula sang imam. Sayang, meski sang imam sudah membujuk agar
bapak wanita mau bertoleransi, permintaan tersebut tidak tergoyahkan sedikit
pun. Harga 50.000 dolar adalah harga mati.
“I’ll try my best.” Ucap si pemuda. Tentu dengan wajah kecewa. Ia hanyalah pekerja serabutan, lalu bagaimana bisa uang sebesar itu bisa ia dapatkan?
Mereka berpamitan dan sejak itu si pemuda terus
berusaha untuk mengumpulkan uang. Satu bulan berlalu. Selama satu bulan itu
pula ia bekerja, dan tetap saja jumlah tadi belum terpenuhi. Sang Ibu pun
dengan tulus memberikan perhiasannya sebagai tambahan. Setelah meminta restu
sang ibu dan memeluknya, si pemuda
kembali menemui ayah wanita yang ia cintai. Kali ini ia datang sendiri tanpa
seorang imam.
“Oh, you are too late.” Ucap si ayah begitu membuka pintu dan mendengarkan maksud kedatangan si pemuda.
“Late? Mean?”
Pintu di belakang mereka kembali terbuka, kemudian
masuk seorang pria dewasa. Di belakang pria itu berjalan perempuan yang ia coba
khitbah satu bulan lalu. Ternyata perempuan yang dikasihi telah menjadi milik
pria lain. Pemuda itu kecewa dan marah. Ia jadi malas-malasan bekerja dan
selalu marah-marah, hingga seorang teman memberi nasehat, “Bersabarlah. Ini
adalah salah satu ujian Allah yang akan membawamu ke Jannah.” Pemuda itu pulang
dan menangis dalam pelukan sang ibu.
***
Itu tadi adalah cerita dalam video
inspiratif berjudul ‘The Price of Marriage’ yang kutonton satu tahun lalu di
channel youtube. Si pembuat video sekaligus pemeran dalam video ini adalah
seorang pemuda Muslim yang istimewa. Kenapa istimewa?
Ayolah, akan kuajak kamu berkenalan dengannya.
Sebenarnya, aku sudah berpikir untuk menulis
tentang pemuda ini sejak berbulan-bulan lalu. Tapi semakin kuat niat untuk
menulis tentangnya, semakin pula aku ketakutan sendiri. Ya, beban bagi seorang
penulis (baik itu amatir maupun profesional)—jika yang mereka tulis adalah
kenyataan yang mengagumkan—adalah takut tulisannya tidak seindah kenyataan.
Demikian pula aku.
Tidak hanya itu, untuk menulis tentang seseorang
yang berbeda gender, aku takut penilaianku justru bersifat objektif pada
keindahan fisik semata. Terlebih pemuda yang akan kita bahas memang sudah
tersertifikasi keindahan rupanya. Jadilah aku harus berjuang keras untuk
mengesampingkan penilaian ‘naluriah’ dan lebih pada ‘apa yang sudah dan sedang
ia lakukan sehingga layak disebut pemuda istimewa?’
Nama lengkapnya Mohamed Zeyara, dan untuk
mempermudahku dalam menulis, marilah kita panggil dia ‘Zey’. Ia lahir di Kanada
21 tahun silam, tumbuh di Gaza Palestina, lalu pada umur 12 tahun ia kembali ke
Toronto, Kanada. Dunia mengenalnya sebagai public speaker, film maker, activist, dan
mahasiswa medical science. Dalam sebuah forum, ia pernah menyinggung betapa
cintanya ia pada dunia kedokteran. Mungkin karena di masa kecil, ia banyak
menyaksikan seperti apa kehidupan masyarakat Palestina yang kesulitan mengakses
fasilitas kesehatan.
Zey memiliki banyak follower di semua akun sosial
media miliknya, namun semua itu bermula dari youtube. Sejauh ini sudah ada
puluhan video inspiratif yang bisa kamu saksikan di channel miliknya: Mohamed
Zeyara. Tahun lalu, dalam sebuah convention besar di Amerika Utara, Zey menjadi
salah satu speaker bersama partner youtube videonya: Syeikh Omar Suleiman.
Dalam pidatonya, Zey memuji Syeikh Omar yang
sangat memperhatikan detail pada setiap video yang mereka garap. Bahkan hingga
pernak-pernik yang tertempel di dinding pun tidak luput dari perhatian Sheikh
tersebut. Zey bercerita, dulu ia membuat video dengan sangat mudah. Cukup
menghadap kamera lalu bicara, maka semua selesai. Hingga kemudian Sheikh Omar
memberikan kritikan, “Inilah masalah yang melanda umat Islam. Kita ini
pemalas! Cobalah kamu sempurnakan videomu, maka inspirasi yang tercipta pun
akan menjadi sempurna.”
Zey kemudian menyemangati setiap orang yang hadir
di forum tersebut agar menyempurnakan apa yang dikerjakan. Kita tidak bisa
melakukan semua hal, tapi kita bisa memilih satu tantangan, kemudian
menyempurnakan pekerjaan dalam tantangan tersebut. Ia mengambil contoh dari
para sahabat, yaitu Khalid bin Walid yang dikenal sebagai pemimpin perang yang
sangat tangguh, tidak terkalahkan. Lalu Umar Ibn Khattab yang menjadi simbol
antara yang hak dan yang batil. Dua contoh tersebut adalah bukti bahwa manusia
tidak bisa sempurna dalam semua bidang, melainkan cukup fokus pada satu hal
yang kita cinta, sehingga lahirlah kesanggupan untuk memperjuangkan hal
tersebut.
“The youth should search for something that they are good at. If you love something and you’re successful, people will like it and they will support you.” Ucap Zey di salah satu wawancara. "If you see something that needs changing, change it! But don't do nothing, because laziness is killing us."
Saat ini, kita semua mengakui bahwa Islam memiliki
citra yang sangat buruk di media-media. Jangankan yang non muslim, aku yang
Muslim saja selalu ngeri tiap kali menjumpai berita tentang Islam (khususnya media Barat). Jadi sebagai solusi, Islam membutuhkan
banyak pejuang media yang bisa menyampaikan kedamaian Islam, bukan aksi-aksi
Muslim tidak bertanggung jawab yang identik dengan terorisme dan konflik. Itulah
yang dilakukan Zey.
Melalui akun media sosialnya, terutama youtube, Zey terus menyiarkan tentang keindahan Islam, juga ketinggian akhlak suri tauladan kita nabi Muhammad saw. Dalam setiap video, selalu ditampilkan bagaimana seharusnya seorang Muslim berperilaku seperti yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah saw.
Melalui akun media sosialnya, terutama youtube, Zey terus menyiarkan tentang keindahan Islam, juga ketinggian akhlak suri tauladan kita nabi Muhammad saw. Dalam setiap video, selalu ditampilkan bagaimana seharusnya seorang Muslim berperilaku seperti yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah saw.
Salah satu video favoritku adalah yang berjudul ‘Whipped Cream and Cheerios’. Bercerita tentang Zey dan keponakannya bernama Fatima. Dalam video diperlihatkan bagaimana Zey yang mulanya tidak tahu cara meng-handle anak kecil, tiba-tiba harus mengajak keponakannya bermain, memasak, menidurkan, memakaikan baju, dan topi cantik. Dari video ini kita belajar bagaimana caranya menyayangi anak kecil, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh our greatest teacher: Muhammad saw. Terkadang kita bertindak tidak sabar dan tidak mau memaklumi kesalahan-kesalahan anak kecil, lupa bahwa kita juga pernah seperti mereka.
Aku bersyukur menonton video ini, karena tadi sore
saat tulisan ini hampir selesai, sepupuku yang masih berumur 7 tahun menekan
close button dan wushh tidak ada lagi kata yang tersisa. Semua hanya karena ia ingin menonton film
Doraemon di laptop. Memang sedikit kesal, tapi tiba-tiba aku teringat
video ‘Whipped Cream and Cheerios’, hingga perlahan aku bisa meng-handle emosi.
Sepupuku belum paham betapa berharganya tulisan yang sudah kubuat, yang ia tahu
film kesukaannya ada di sini. Seperti yang pernah kuajarkan, tiap kali akan
membuka folder baru, namun masih ada halaman yang terbuka, ia harus menekan
close button di kanan atas. Itulah yang ia lakukan. Sepupu kecilku tidak salah.
Sebagai orang dewasa, akulah yang harus memakluminya.
Masih banyak video inspiratif lainnya yang bisa
kamu saksikan, dan insya Allah ada banyak hal yang bisa dipelajari. Terkadang
ada saat tertentu kita merasakan iman yang melemah, bahkan untuk bangkit
mendirikan shalat saja berat sekali. Kurasa, jika tidak sempat menghadiri acara
keagamaan, video-video karya Zey ini bisa membantu men-charge iman. Naik
turunnya iman memang hal yang wajar, asal kita tidak berdiam diri saja. Ada
banyak cara untuk mengatasi hal tersebut.
Baiklah, adapun informasi terbaru tentang Zey, saat ini
ia berpartisipasi dalam kegiatan rekontruksi desa Al Najwa di Mali. Ia juga
ikut turun ke lapangan bersama rombongan dari Pious Projects of America. Di
sana mereka membangun sekolah, Masjid, fasilitas kesehatan, juga menyediakan
air bersih. Mereka membuka space for donation di website resmi https://www.piousprojects.org/campaign?id=123.
Dalam web itu juga, kamu bisa melihat video dokumenter Zey dan tim selama
perjalanan mereka ke Mali, Afrika. Dari perjalanan-perjalanan yang pernah ia
lakukan itu pula, Zey mengaku ada banyak hal yang lebih penting untuk
dirisaukan daripada risau pada produk Apple terbaru. Yah, pasti ada yang tersindir.
Well done, Zey! Kita bangga sekaligus iri padamu.
Iri karena sejauh ini tidak ada hal yang begitu berharga untuk dilakukan atau
diberikan demi kemaslahatan orang banyak. But, it’s okay, a journey of a thousand miles must begin with a
single
step. So, kita bisa memulai dari hal-hal terkecil dan untuk orang-orang
terdekat. Semoga janji Allah swt dalam surah Muhammad ayat 7 menyertai kita
semua. Aamiin insya Allah...
All photos and information credit to Mohamed Zeyara social media accounts and http://wnymuslims.org/.
Fokus pada satu hal yang kita cintai. Inspirstif banget zey. jadi kepikiran, "apa yang telah saya lakukan untuk kemaslahatan org banyak?" Hem...
ReplyDeleteMbak Oka berpikir sama seperti saya ;)
Deleteamin mbak
ReplyDeleteSubhanallah, sudah rupawan berhati emas pula. Semoga tetap istiqamah untuk mempertahankan kemaslahatan orang banyak...
ReplyDeleteIya Mbak Ratna... Aamiiin insya Allah :)))
Deletebagusss banget videonya, so inspiring :)
ReplyDeletedia anak palestina yang sungguh beruntung ya
ReplyDeletedan menggunakan keberuntunganya dengan cara yang sangat tepat serta indah
menginspirasi banyak orang.
well done Zey !
Mencerahkan ^^
ReplyDeleteBaru tahu beliau nih dari postingannya mbak Sofi.