Bulan Terbelah di Langit Amerika |
“Akankah
dunia lebih baik tanpa Islam?”
Meskipun
novelnya sudah terbit jauh-jauh hari sebelum tragedi Paris Jumat lalu, namun
film berjudul Bulan Terbelah di Langit Amerika yang tayang Desember mendatang
seperti sebuah kebetulan. Seperti novelnya, film ini mengangkat isu global
tentang Islam yang paling populer, yaitu terorisme.
Bagaimana
pasca tragedi 9/11 saat menara kembar luruh akibat tabrakan burung besi, hampir
semua penduduk Barat terserang Islamophobia. Lalu berbekal tugas sebagai seorang
jurnalis, Hanum bersama sang suami, Rangga, menyambangi Amerika demi sebuah jawaban
‘TIDAK’ untuk pertanyaan yang menggetarkan, “Akankah dunia lebih baik tanpa
islam?”
Aku sudah menamatkan novel ini beberapa bulan lalu. Sahabat Muslimah sekalian bisa membaca resensi yang sudah kutulis di sini: ADA APA DALAM BUKU BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA?
Saat membaca bukunya, aku dibuat menangis berkali-kali oleh kisah Azima Husein yang tetap mempertahankan akidah meskipun sang suami menjadi salah satu korban 9/11.
Tanpa
disadari orang lain, termasuk Ibunya sendiri yang membenci Islam, Azima tetap
mengenakan hijab. Meski bukan perkara mudah, masih ada seribu satu cara bagi wanita itu untuk tetap menjalankan perannya
sebagai Muslim. Azima bangga dengan suaminya, lelaki
Muslim yang penuh cinta, dan terakhir juga diketahui sebagai lelaki berhati
malaikat. Namun dunia tidak mau tahu soal itu. Suami Azima adalah Muslim,
berarti dia juga sama seperti para teroris, inilah yang dipahami masyarakat
Amerika. BACA JUGA: Samah Safi Bayazid, Filmmaker Muslimah dari Amerika.
Selain
kisah Azima, air mataku juga sempat menitik saat membaca percakapan antara
Hanum dan Jones. Melihat bagaimana rapuhnya Jones, hatiku perih sendiri. Ah,
bahkan seorang lelaki kekar seperti itu masih bisa hancur lebur, takluk pada
cinta yang begitu dalam. Aku selalu membayangkan kehidupan Jones setelah
ditinggalkan istri yang begitu dikasihi.
Ketika
membaca, aku membayangkan saat tulisan-tulisan Hanum tersebut menjelma dalam
bentuk visual. Jones yang sering menyendiri, kesepian, sakit-sakitan, dan terus
saja tidak mampu mengendalikan amarah serta kebenciannya pada Islam. Itu semua
bukan kebahagiaan, tapi jika kita menilainya dari sudut pandang sebuah karya,
baik itu tulisan atau film, kejadian menyakitkan bisa menjadi indah saat kita
sampai pada kesimpulan.
Tidak
meninggalkan identitas dari sekuel sebelumnya, 99 Cahaya di Langit Eropa, karangan
Hanum dan Rangga kali ini juga mengungkap fakta-fakta kedekatan antara negara adidaya
tersebut dengan Islam. Salah satunya tentang patung nabi Muhammad di gedung
Mahkamah Agung Amerika dengan judul lukisan ‘The
Great Law Givers on Earth”.
Rianti Catwright sebagai Azima Husein |
Tidak
hanya pemain lokal, Bulan Terbelah di Langit Amerika juga mengusung pemain
pembantu yang merupakan penduduk Amerika. Bahkan saat membuat adegan
demonstrasi pembangunan Masjid di Ground Zero, film ini melibatkan puluhan
penduduk lokal dan kepolisian Amerika. Mereka men-setting seola-olah
demonstrasi tersebut nyata sehingga menarik perhatian banyak orang dengan
ekspresi yang tidak dibuat-buat.
Jika
dalam 99 Cahaya di Langit Amerika, aku mengidolakan Fatma Pasha, maka bisa
dipastikan dalam film kali ini, aku adalah first supporter untuk Azima Husein
yang diperankan oleh Rianti. Tidak sabar rasanya menunggu wajah manis dan tutur
bahasa lembut khas Rianti. Apalagi dia akan berhijab dengan gaya khas Muslimah
Amerika. Rasa penasaranku semakin menggebu-gebu.
Insya
Allah nanti aku akan menuliskan edisi khusus untuk Azima Husein. Untuk sekarang
mari bersama menunggu tanggal mainnya.Kita doakan semoga proses syuting
berjalan lancar.
Harapanku
film seperti ini bisa ditonton juga oleh masyarakat Amerika, Eropa, dan
negara-negara minoritas Muslim lainnya, supaya anggapan mereka tentang Islam
yang identik sebagai agama teroris bisa sedikit berubah. Islam membutuhkan
banyak pejuang media, Rangga dan Hanum sudah melakukannya.
Jadi
sebagai sesama Muslim, kita harus support penuh film bertema seperti ini. Okay,
sahabat Muslimah? Always keep spreading love and tell the world that Islam is
home of beauty and peace.
WATCH THE TRAILER HERE
Lots
of Love
Sofia
penasaran saya sama filmnya :)
ReplyDeleteAyo kita tunggu saja bulan depan ya Mbak :)
DeleteAh Rianti cantiiiikkkkk banget. Aku nggak sabar.
ReplyDeleteHehe iya. Hayuk ditunggu.
Deletegasabar pengen nonton yaaa
ReplyDeleteHayuk Mbak nobar bulan Desember ;)
DeleteSemoga kece beuds pilemnyaaa
ReplyDeleteAamiiin semoga sesuai yang diharapkan/
DeleteRianti bukannya pindah keyakinan jadi kristiani beberapa tahun yll?
ReplyDeleteSetahuku malahan dia masuk Islam beberapa tahun lalu :)
DeleteRianti bukannya pindah keyakinan jadi kristiani beberapa tahun yll?
ReplyDeleteahad ini akanbedah film kak sofi di IPB...
ReplyDeleteWaahhh andai kakak masih di Bogor :D
DeleteWow sudah ada filmnya? Baca novelnya saja saya belum. Keinggalan banget yak hehehe. Tapi sy sudah nonton film pertamanya, dan sudah baca novel yang pertamanya ..... aiih nangis jugas saya, Mbak.
ReplyDeleteTFS ya Mbak
Tante Rianti caaaaantiiiiiiikkk banget ya tante...
ReplyDeletemenyimak artikel mba jadi ikut terbawa membayangkan filmya..
ReplyDeleteada yg mau ajak2 saya monton filmya ? yuuuuk
ditunggu next episode yaaa ... keep spreading love :)
Bulan Desember ini aku menanti 2 film : BTDLA dan Negeri Van Oranje. Trailernya aja udah bikin mupeng banget :')
ReplyDeletetrimakasih banyak mbak
ReplyDelete