Saturday 14 February 2015

Puyuh, Si Mungil yang Membuatku Jatuh Cinta



Nggak terasa udah satu minggu aja PKL di Slamet Quail Farm. Alhamdulillah sejauh ini sangat menyenangkan. Pemilik perusahaan, Pak Slamet Wuryadi, menyambut kami seperti keluarga sendiri. Selain itu, ada juga Pak Kris (Manajer perusahaan), Pak Pram (ahli kuliner puyuh), dan Pak Asyik (bapak yang masakannya enak banget), semuanya ramah-ramah dan nggak pelit ilmu. Temen-temen dari Progam Keahlian Teknologi dan Manajemen Ternak juga warm semua. Besok Minggu rencananya kita ber-12 mau main ke pelabuhan Ratu bareng Pak Kris, insya Allah.

Selain kerja di kandang penetasan, starter, grower, dan layer, kita juga diajarin mengolah berbagai masakan berbahan dasar puyuh setiap harinya. Praktek langsung. Jadi, meskipun masuk dari jam 07.30 sampai asar, di sini nggak terasa lelah sama sekali. Rasanya kali ini aku udah mengambil pilihan yang tepat, justru semakin cinta dengan puyuh. Terlebih saat lihat wujud mereka yang baru netas, itu sangat-sangat-sangat menggemaskan. Jadi gini ya rasanya mengerjakan sesuatu yang disukai, walau sepadat apa pun kerjaan, tetep aja seneng.
 
Quail Baby (Dok.pribadi)
Nah, untuk kuliner puyuh yang akan kita siapkan selama PKL ini sebanyak 22 menu. Pak Slamet dan Pak Pram akan membuat buku dari menu-menu tersebut. Banyak yang bilang daging dan telur puyuh itu mengandung kolesterol jahat yang sangat tinggi, nggak perlu khawatir karena berita itu hanya hoax alias nggak bener. Pak Slamet sendiri udah kroscek ke laboratorium IPB, dan walhasil diketahui bahwa kadar kolesterol puyuh itu sangat rendah (aku lupa angka persisnya, besok mau ditanyain lagi). Selain itu, nilai gizi telur puyuh itu bisa tiga sampai empat kali lebih tinggi dibandingkan telur ayam. Lemak puyuh juga sangat rendah, ini bisa dibuktikan saat puyuh direbus, ia nggak bisa menghasilkan kaldu yang baik, karena nggak banyak lemak itu. Intinya, kaldunya nggak sekental kaldu babi, sapi, atau ayam.
Nugget puyuh (Dok.pribadi)
Satay puyuh (Dok.pribadi)
Berita bagusnya, aku udah bisa nemuin kartu yang high speed untuk modem selama di Sukabumi beberapa bulan ke depan. Sebelumnya aku mohon maaf untuk teman-teman blogger yang kunjungannya belum kubalas, lama nggak ninggalin jejak di blog teman-teman. Mulai sekarang, insya Allah aku akan sempet-sempetin silaturrahim ke blog teman-teman lagi.


6 comments:

  1. saya suka sate telor puyuh mba.. hehehehehe
    kalo sarapan bubur pasti ikut hehehehehehehe masudya ikut ke atas mangkok hehehehehe

    ReplyDelete
  2. nugget puyuhnya bikin ngileeeeer kaaak.
    emang sih klo ngelakuin apa yg disuka pasti g krasa capeknya.
    smangat kkk penginsfirasi :)) hehe
    sukses trus!

    ReplyDelete
  3. lucunya si anak puyuh, kalo telur puyuhnya aku masih mau...tapi kalo udah dagingnya aku nggak mau..kasihan :(

    ReplyDelete
  4. Belum pernah nyoba nih daging puyuh, paling telurnya aja yang udah :) Seru ya mbak di sana..

    ReplyDelete
  5. lucuunyaaaaaaa!!!!!
    Dija juga pingin pegang bayi puyuh

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...