Nggak terasa udah
satu minggu aja PKL di Slamet Quail Farm. Alhamdulillah sejauh ini sangat
menyenangkan. Pemilik perusahaan, Pak Slamet Wuryadi, menyambut kami seperti
keluarga sendiri. Selain itu, ada juga Pak Kris (Manajer perusahaan), Pak Pram
(ahli kuliner puyuh), dan Pak Asyik (bapak yang masakannya enak banget),
semuanya ramah-ramah dan nggak pelit ilmu. Temen-temen dari Progam Keahlian
Teknologi dan Manajemen Ternak juga warm semua. Besok Minggu rencananya kita ber-12 mau main ke pelabuhan Ratu bareng Pak Kris, insya Allah.
Selain kerja di
kandang penetasan, starter, grower, dan layer, kita juga diajarin mengolah
berbagai masakan berbahan dasar puyuh setiap harinya. Praktek langsung. Jadi,
meskipun masuk dari jam 07.30 sampai asar, di sini nggak terasa lelah sama
sekali. Rasanya kali ini aku udah mengambil pilihan yang tepat, justru semakin
cinta dengan puyuh. Terlebih saat lihat wujud mereka yang baru netas, itu
sangat-sangat-sangat menggemaskan. Jadi gini ya rasanya mengerjakan sesuatu
yang disukai, walau sepadat apa pun kerjaan, tetep aja seneng.
Nah, untuk kuliner
puyuh yang akan kita siapkan selama PKL ini sebanyak 22 menu. Pak Slamet dan
Pak Pram akan membuat buku dari menu-menu tersebut. Banyak yang bilang daging
dan telur puyuh itu mengandung kolesterol jahat yang sangat tinggi, nggak perlu
khawatir karena berita itu hanya hoax alias nggak bener. Pak Slamet sendiri
udah kroscek ke laboratorium IPB, dan walhasil diketahui bahwa kadar kolesterol
puyuh itu sangat rendah (aku lupa angka persisnya, besok mau ditanyain lagi). Selain
itu, nilai gizi telur puyuh itu bisa tiga sampai empat kali lebih tinggi
dibandingkan telur ayam. Lemak puyuh juga sangat rendah, ini bisa dibuktikan
saat puyuh direbus, ia nggak bisa menghasilkan kaldu yang baik, karena nggak
banyak lemak itu. Intinya, kaldunya nggak sekental kaldu babi, sapi, atau ayam.
Nugget puyuh (Dok.pribadi) |
Satay puyuh (Dok.pribadi) |
Berita bagusnya, aku
udah bisa nemuin kartu yang high speed untuk modem selama di Sukabumi beberapa
bulan ke depan. Sebelumnya aku mohon maaf untuk teman-teman blogger yang
kunjungannya belum kubalas, lama nggak ninggalin jejak di blog teman-teman. Mulai
sekarang, insya Allah aku akan sempet-sempetin silaturrahim ke blog teman-teman
lagi.
saya suka sate telor puyuh mba.. hehehehehe
ReplyDeletekalo sarapan bubur pasti ikut hehehehehehehe masudya ikut ke atas mangkok hehehehehe
nugget puyuhnya bikin ngileeeeer kaaak.
ReplyDeleteemang sih klo ngelakuin apa yg disuka pasti g krasa capeknya.
smangat kkk penginsfirasi :)) hehe
sukses trus!
kecil baget ya puyuhnya
ReplyDeletelucunya si anak puyuh, kalo telur puyuhnya aku masih mau...tapi kalo udah dagingnya aku nggak mau..kasihan :(
ReplyDeleteBelum pernah nyoba nih daging puyuh, paling telurnya aja yang udah :) Seru ya mbak di sana..
ReplyDeletelucuunyaaaaaaa!!!!!
ReplyDeleteDija juga pingin pegang bayi puyuh