Jadi pantas saja kalau seorang ibu berkata
pada anaknya, “Hal yang paling menyakitkan
bukanlah saat aku melahirkanmu, melainkan saat aku harus kehilanganmu.”
Aku memang
tidak mengikuti serial ini setiap hari. Terlebih di kosan tempat magang tidak
disediakan televisi. Jadi nontonnya setiap pulang ke Bogor tiga minggu sekali. Nonton
serial ini pun dalam rangka hiburan semata. Tidak mempermasalahkan jalan
ceritanya sesuai sejarah atau tidak. Kalau ada yang baik diambil, kalau tidak
ya diabaikan saja. Namanya juga sinetron.
Masih ingat
kan bagaimana giatnya saluran televisi yang menayangkan serial ini saat akan
tayang perdana beberapa bulan lalu? Iya, sampai mual lihatnya. Tapi trik
tersebut sepertinya berhasil, buktinya aku nonton episode pertama yang diputar
dua jam penuh tanpa jeda iklan. Beberapa episode ke depannya juga aku tonton. Suka
sekali dengan musiknya, dialognya, pakaian raja dan prajurit, kapal-kapal
perang, dan kudanya. Yang tidak suka adalah pakaian para wanitanya. Sudah bagus
roknya dibuat lebar dan panjang, lengannya juga, tapi kenapa kerahnya dibuat sangat
lebar?
Baiklah, kita
lanjutkan dengan inti pembahasan tulisan ini yaitu tentang Sehzade Mustafa. Aku
senang sekali melihat Mustafa kecil yang lucu. Yang paling diingat di
episode-episode awal kemunculannya adalah saat dia di dalam kereta bersama sang
ibu, Mahidevran. Mustafa kecil juga pintar dan menggemaskan. Dalam serial
digambarkan bahwa Sultan Suleiman sangat menyayangi Mustafa, meskipun ia juga
punya putra-putra yang lain dari istrinya Hurrem.
Sebelum aku berangkat
magang, Mustafa kecil sudah beranjak sedikit remaja. Dan lagi-lagi pemerannya
juga bocah yang manis. Nah, saat pulang ke Bogor minggu ini, tahu-tahu Mustafa
sudah dewasa. Diperankan oleh Mehmet Günsür. Sekilas sih mirip dengan aktor
Hollywood, Jamie Dornan, waktu brewokan.
Mehmet Günsür sebagai Sehzade Mustafa |
Ini nih yang paling disuka dari serial ini, pakaiannya! |
Kuperhatikan,
perannya Mehmet sebagai Mustafa cukup bagus. Bagus sekali malah. Aku senang
waktu lihat dia bicara dengan sang ayah di balkon istana. Awalnya dia marah
pada sang ayah dan ngambek tidak mau ikut shalat Jumat. Sultan Suleiman hampir saja marah. Orang-orang istana juga mengatai kalau Mustafa ini akan
menentang ayahnya. Apalagi kalau bukan karena isu yang disebarkan si Hurrem. Untungnya
ada Ibrahim Pasha yang membujuk pangeran Mustafa, hingga dia mau pergi shalat
Jumat. Sudah selesai shalat, Sultan dan Mustafa berdiri di balkon, dan Mustafa
memulai penjesannya, “Sungguh aku tidak pernah punya maksud untuk menentang
ayah. Sebenarnya hatiku sakit karena perlakuan ayah padaku, karena itu aku
berniat tidak pergi ke ibadah Jumat, agar ayah juga turut merasakan sakitnya
hatiku.”
Sejak awal,
serial ini memang dipenuhi intrik, perselingkuhan, permusuhan, dan tindakan
saling menjatuhkan. Permusuhan antara Mahidevran dan Hurrem bahkan tidak
berhenti dari awal serial hingga akhir. Mahidevran di bawah perlindungan Ibu
Suri, sementara Hurrem di bawah naungan Sultan. Permusuhan ini pula yang
akhirnya membuat Sultan membunuh putranya sendiri, Pangeran Mustafa. Aku kurang
tahu penyebab utama Sultan membunuh Mustafa dalam serial, dengar-dengar akibat
hasutan si Hurrem. Karena sebelumnya Mahidevran ada di belakang pembunuhan
putra Hurrem, pangeran Mehmet.
Dalam serial,
pembunuhan atas pangeran Mustafa digambarkan dengan sangat apik. Menguras air
mata malah. Ceritanya waktu itu Sultan sedang berada dalam sebuah kamp di
Eregli. Hingga Mustafa dipanggil untuk bergabung bersama pasukan sang ayah. Ketika
Mustafa masuk ke tenda Sultan, dia langsung dikeroyok oleh pengawal-pengawal
Sultan. Dia dibunuh dengan ikatan tali tambang di depan Sultan Suleiman sendiri
dan atas perintah Sultan pula. Aku sudah berusaha cari di internet terkait
kematian Mustafa yang sebenarnya. Tapi rata-rata sama dengan yang digambarkan
dalam serial. Hanya aku masih sangsi, yang benar Sultan sekejam itu? Masih penasaran!
Rest in peace, prince :D |
Nangis waktu
lihat videonya. Mereka menggambarkan detailnya cukup bagus. Saat Sultan
menangis dan mengangkat tubuh Mustafa yang sudah tidak bernyawa ke pangkuan,
tokohnya diganti menjadi Mustafa kecil. Ingat masa-masa dulu lagi, saat Mustafa
kecil yang lucu bertanya banyak hal, bermain dengan Sultan. Ah, mungkin aku
yang terlalu melankolis.
Ketika melihat
scene Mahidevran datang ke pemakaman Mustafa, tangisku semakin parah.
Mahidevran yang rambutnya sudah memutih, wajahnya dipenuhi keriput, berkata, “Mustafa... My lion son... My innocent
baby... How could they hurt you? How could they kill you? Those who killed you will
be happy, my son?” Aaaa... aku pun ingin nangis lagi. Ada satu pesan yang
bisa kuambil dari kematian Mustafa dan tangisan Mahidevran dalam serial ini,
bahwa saat seseorang meninggal, bukan istri atau suami yang paling merasakan kesedihan. Melainkan
orangtua, terutama Ibu. Karena Ibu yang sudah melahirkan kita. Dia yang merawat
kita sejak bayi, sejak belum mengerti apa-apa, sejak berwajah polos, bertanya
banyak hal, hingga seperti sekarang. Jadi pantas saja kalau seorang ibu berkata
pada anaknya, “Hal yang paling menyakitkan
bukanlah saat melahirkanmu, melainkan saat aku harus kehilanganmu.”
Dalam sejarah,
umur pangeran Mustafa ini memang tidak panjang. Ia lahir pada tahun 1515 di
Manisa dan wafat tahun 1553 di Konya. Ya, hidup sekitar 37-38 tahunan. Dia hanya
punya seorang istri bernama Rumeysa Sultan dan dianugerahi empat orang anak.
Aku belum pernah nonton.. Bener banget quote di awal, sakit saat melahirkan tak seberapa dibanding sakit saat kehilangan :'(
ReplyDeleteSaya cuma beberapa kali nonton serial ini di TV. Tapi yang pling saya suka dari serial ini adalah para cast nya pemeran hohohoho :)
ReplyDeleteAku jg nangis nonton nya 😭 :')
ReplyDeletesultan sulaiman buat ini penyesalan terbesarnya setelah mengeksekusi pargali ibrahim pasha. terlihat dari puisi&syair yang ditulisnya
ReplyDeleteSulaiman nurani nya dikalahkan cinta hureem
ReplyDeleteapapun kebesaran seseorang, entah pemimpin muslim atau bukan, tidak dapat dibenarkan membunuh putranya sendiri, terlebih di depan matanya sendiri. menurut ku suleiman adalah raja yang buruk, tumpul hati nuraninya. tidak adakah cara lain untuk menghukum?
ReplyDeleteSetuju sekali, bukanlah seorang sultan yang baik jika nuraninya tumpul hanya karna wanita, dan terlepas dari segala jasa dan pencapaiannya, bagiku Sulaiman bukanlah seorang sultan yang baik, alasanya jelas, karna dia menghilangkan kesempatan bagi kesejahteraan yang lebih baik bagi ummat dibawah seorang sultan yang bijaksana, adil, pemberani dan memiliki nurani seperti putranya Mustafa, dan malahan meninggalkan kekhalifahan kepada seorang yang lemah secara mental dan akal seperti Selim.
DeleteSejarah mencatat dengan baik, kemunduran demi kemunduran mulai menjangkiti kekhalifahan utsmani semenjak periode sulaiman berakhir
dan banyak pun yang percaya ttg kisah sultan sulaiman versi drama.
Deletedi turki sampai pemerintahnya melarang penayangan drama ini.
di indonesia, yang nonton malah percaya kisahnya aslinya 100% seperti drama ini.
LOL banget
@michandaze, coba jelaskan kepada saya cerita lengkap aslinya bagaimana? karena semua situs yang mengatasnamakan islam justru tidak dapat menjelaskan secara rinci tentang kehidupan pribadi suleyman dan lebih mengagung-agungkan kejayaan yang telah dicapai sultan dibandingkan dengan kehidupan pribadinya. Coba bandingkan dengan Nabi Muhammad SAW yang jelas-jelas diceritakan dengan jelas Kejayaannya dan Kehidupan Pribadinya. Tidak ada satupun penjelasan/ klarifikasi dari tokoh/ sejarawan muslim apakah sultan suleyman memang sangat tega membunuh anaknya sendiri atau tidak? justru ini yang salah ketika melihat sesuatu dari satu sisi positif tanpa melihat sisi negatif yang dapat menjadi pelajaran. tidak ada manusia yang luput dari salah dan khilaf karena manusia memang ditakdirkan untuk berdosa.. kecuali Nabi Muhammad SAW yang dijamin oleh Allah bebas dari dosa.
DeleteAku paling suka dengan tokoh Ibrahim Pasha dan Pangeran Mustafa .... Walau aku tak tahu apakah dalam sejarahnya memang sifat dan karakternya sesuai dengan yang ada di film imi ... Tapi mereka membuat aku terpesona ^_^
ReplyDeletesamaaa.. saya juga paling ngefans sama Ibrahim Pasha dan Pangeran Mustafa. Tapi dua2nya dibunuh Sultan.. hiks
Deletesaya teringat waktu sultan sedang perang persia, dan hendak dibunuh oleh musuh yang menyamar menjadi pengawal elkas mirza, sultan marah pada elkas mirza "jika seorang pangeran (elkas mirza) tidak bisa melihat bayangannya sendiri & sekelilingnya, maka ia tidak pantas jadi raja persia". Sebaliknya dia tidak bisa melihat bayangannya dan para mentrinya yang berniat mencerai-beraikan antara anak dan ayah, dia tidak bijak dan tidak pandai.
ReplyDeletedan terakhir jika memang benar seperti itu ceritanya, semoga perdana mentri (Rustem pasha) masuk neraka
king sulaiman bukanlah raja besar melainkan raja yang berhati kerdil dan tidak pantas di sebut raja besar. raja sulaiman tidak bisa memberi contoh yang baik bagi rakyatnya, bagaimana seorang raja besar, tega2 nya dan tanpa berpikir dengan bija membunuh darah dagingnya sendiri. benar-benar raja yang kejam dan tak berperikemanusiaan, dalam islam perbuatan membunuh adalah sesuatu hal yang di larang. sejahat-jahatnya orang tua, kayanya harus berfikir 2 kali untuk membunuh atau mengeksekusi darah dagingnya sendiri, terlepas seberapa besar kesahalahan yang dilakukan sang anak.
ReplyDeleteSemua ini karena ketakutan dan keegoisan hurrem yg ingin menjadikan anaknya sebagai kaisar. Sedangkan anak2 hurrem kurang kompeten untuk menjadi raja. Mustafalah yg paling layak dan diinginkan rakyatnya. Sulaiman sangat ceroboh mengambil keputusan mengeksekusi mustafa. Dan setelah itu kemunduran ottoman mulai muncul dibawah kendali penggantinya, selim II. Ia kurang kompeten mimpin.
ReplyDeleteAku selalu merasa sangat sedih dengan kematian Mustafa :'(
ReplyDeleteSosok sulaiman dlm sinetron itu bagiku bkn lah sosok yg teladan mlainkan sosok seseorang yg bodoh, tolol dan dungu.krn hnya orang bodoh,tolol dan dungu lah yg tdk mampu mlihat kbenaran.sosok teladan yg asli dlm sinetron itu hnya lah BALI BEI itulah teladan satria sejati.
ReplyDeleteAtmaca dong keren
Deleteiya setuju, Balibei sosok satria sejati. Tapi pada intinya pangeran Mustafa juga satria sejati
DeleteCerita yg tdk konsisten. Dari awal bawa nama Tuhan tetapi nilai ketuhanan tidak ada. Bgmana mungkin kejujuran dikalahkan oleh tipu muslihat. Akting menarik namun tidak mendidik.
ReplyDeleteinilah kekalifahan islam yg jahiliyah spt yg digambarkan dlm hadist nabi kekalifahan sareat yg dibanggakam bagi umat islam yg haya faham sareat kekalifahan yg tdk adil kenapa tdk diselidiki dulu beda dengan kekalifahan torekot yg kalifahnya dipegang seorang wali kutub yg diangkat oleh Alloh berdasarkan derajat ketakwaan dan tdk pernah ada perebutan kekalifahan
DeleteGood.. however.. I agree with you.. :)
Deleteas good as it is.. :)
Cerita yg tdk konsisten. Dari awal bawa nama Tuhan tetapi nilai ketuhanan tidak ada. Bgmana mungkin kejujuran dikalahkan oleh tipu muslihat. Akting menarik namun tidak mendidik.
ReplyDeleteKatanya Raja yang adil dan bijak. Tapi mudah dihasut. Emang hasut dan fitnah bagaikan api membakar kayu bakar. Seharusnya darah lebih kental daripada air. Kenapa kepada anak sendiri tidak percaya. Dia seorang raja, punya wewenang dan kuasa. Kenapa tidak mencari bukti nyata untuk mengetahui kebenaran melainkan langsung mengeksekusi. Pelajaran buat kita teman2, jangan sampai kita dengan saudara, dengan orang tua bisa dihasut oleh pasangan kita. Semoga kita selalu terjaga dari kejamnya hasut dan fitnah.
ReplyDeleteyang bisa kuambil dari cerita ini adalah, kita jangan serakah. kalau bukan haknya jangan sampai merebut. seandainya kita menjadi hurem, janganlah mentang2 karena kita cantik, dicintai raja, lantas merebut apa yang bukan jadi hak kita. Hurem adalah orang ke dua setelah permaisuri. kenapa dia begitu serakah ingin melenyapkan pewaris tahta. Sedangkan kalau sebagai mahidevran, wajar saja dia harus melindungi hak anaknya. Di sini caranya salah. memusuhi Hurem justru menyulut permusuhan dan dendam yang saling membalas.
Mantap. Artikel yg bagus
ReplyDeleteSangat menarik dan penuh intrik...
ReplyDeleteKenapa dibunuh ya pangeran mustafa?
ReplyDeleteMudah2an bisa diselesaikan dengan baik....
ReplyDeleteAkankah kebusukan2 itu akan ter ungkap?
ReplyDeleteyg paling cocok bukan abad kejayaan tapi abad jahiliyah proses hukum yg tdk adil inilah kekalifahan sareat yg dibanggakan orang orang sareat kejayaan yg semu beda dengan kekalifahan orang orang sufi dan torekot kalifah [ seorang wali kutub ghoust hadzazaman ] yg diangkat oleh Alloh berdasarkan nilai nilai derajat ketakwaan yg tdk pernah diperebutkan
ReplyDeleteKOMENTAR DARI PENULIS:
ReplyDeleteKarena banyaknya komentar dan keterbatasan sinyal internet di kampung halaman saya, saya akan memblas semua komentar secara garis besar.
Bagaimana pun kita tidak boleh membenci Sultan Sulaiman Al Kanuni, karena pencapaian beliau dalam memajukan kekhalifahan Ustmani sangat besar. Bahkan beliau dikenal sebagai pembentuk hukum yang baru sebagaimana banyak diadopsi pemimpin-pemimpin lain saat ini. Hukum di masa Sultan Suleiman dikenal adil. Banyak juga bangunan2 paling impresif di Turki sana dibangun pada masa Sultan Suleiman.
Saya sudah menanyakan masalah sinetron Muhtesem Yuzyil/ Abad Kejayaan kepada seorang teman Turki yang berdomisili di Bursa (di mana makam Sehzade Mustafa berada), dia mengatakan bahwa Sultan adalah pemimpin yang baik. Sayang sekali sinetron Abad Kejayaan dibuat oleh orang2 Yahudi dan mereka yang Muslim namun sekuler. Sinetron tidak ada hubungannya dengan sejarah. Pembuat skrip pandai sekali menggabungkan sejarah dengan fiksi sehingga kita sulit membedakannya. Eksekusi terhadap Mustafa itu benar terjadi, namun itu adalah penyesalan terbesar bagi dinasti dan seluruh masyarakat Turki.
Saat nonton, kita harus ingat, sinetron tersebut tidak dibuat oleh Muslim (kalaupun Muslim, mereka dari kalangan Sekuler), bahkan presiden Erdogan (yang saat itu masih menjabat sebagai PM) menghentikan tayangan tersebut. Kalau kita terprovokasi, berarti tujuan Yahudi atau mereka yang berpihak/berdarah Yahudi berhasil. Mereka ingin kita membenci pemimpin-pemimpin Islam. Membenci pemerintahan dengan cara Islam. Membenci para tokoh-tokoh dalam sejarah Islam. Salah satu caranya ya dari sinetron/film dsb. Contohnya saja film Dracula Untold. Di sana diceritakan kalau Vlad adalah lelaki yang berubah jadi dracula demi melindungi keluarga dan rakyatnya dari kekejaman Muhammad Al Fatih, padahal dalam sejarah yang sebenarnya adalah kebalikan. Justru Vlad Dracula lah manusia yang kejam sehingga harus dimusnahkan waktu itu. Dalam sejarah, Vlad mati di tangan Muhammad Al Fatih, tapi dalam film, Barat membuat Fatihlah yang mati di tangan Vlad. Semua itu cuma propaganda Barat agar kita membenci tokoh2 terbaik yang muncul dari kalangan Muslim.
Jadi harapan saya, sinetron AK cukup dijadikan tontonan sebatas hiburan saja. Jangan dihubung2kan dengan sejarah. Jika ingin tahu kebenaran sejarah, cari referensi yang terpercaya, jangan dari sumber-sumber yang ditulis oleh mereka yang menginginkan kehancuran Islam. Termasuk di wikipedia. Bahkan tulisan ilmiah di universitas tidak mengijinkan wikipedia dijadikan referensi, hal tersebut karena keabsahannya tidak terjamin. Semoga setelah membaca ini bisa lebih bijak saat menonton suatu tontonan.
Terimakasih karena sudah berkomentar di tulisan ini :))))
Salam and regards
Sofia
mestinya penjelasan ini aja yang ditayangkan disetiap akhir film, bosen denger penjelasan dari ulama NU yang ga nyambung itu.. Hahaha
Deleteiya betul...... penjelasan tiap episode yang tayang sama aja.
DeleteYa Intinya Sulaiman itu mau ad fitnah tntng Mustafa, dia jg mmng gk mau mustafa jadi pewaris tahta.
DeleteDia seakan dapet durian runtuh dijadikan alasan untuk mengeksekusinya. Karena rakyatnya lebih mencintai mustafa dia takut digeser dari Tahta.
Jadi intinya Sulaiman itu lebih sayang sama Tahtanya ketimbang Anaknya.
Ya Sudahlah nanti si Sulaiman itu akan dipertanggung jawabkan di akhirat karena bukannya melindungi anaknya malah mengeksekusinya.
Itulah manusia gk ada yg bisa benar" adil. Kecuali orng yg udh diridhoi Allah seperti : Nabi Muhammad Saw. Allah adalah Hakim Seadil" nya ������������✨
Mksudnya Allah adalah Hakim Seadil" nya. Gak ada tanda tanya tp emoticon kok berubah ya ???
DeleteTerlepas dari apa yang anda sampaikan pada kenyataannya Mustafa mati, juga Bayezid dan dibunuh atas perintah orang tuanya sendiri yaitu Sultan Suleyman, dapat disimpulkan bahwa SS tsb bukan seorang Imam dan Kepala Keluarga yang baik karena tidak bisa mendidik istri2 dan anak2nya, kalau seorang tidak bisa memimpin keluarganya tentu tidak baik dalam memimpin Negara/kerajaan, karena memang yang berhasil adalah menteri-menterinya
ReplyDeleteKamu engak jelas,, sangat parnok,, kalau lu hidup di jaman kolonial,, lu pasti jadi marsose ya,, dasar dung dipelihara
Deleteyg komen berpendapat ga baik alangkah baiknya baca nie hadis.Bismillah
ReplyDelete“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]
عن أبي قبيل قال : كنا عند عبدالله بن عمرو بن العاص وسئل : أي المدينتين تفتح أولا القسطنطينية أو رومية ؟ فدعا عبدالله بصندوق له حلق قال : فأخرج منه كتابا قال : فقال عبدالله : بينما نحن حول رسول الله صلى الله عليه و سلم نكتب إذ سئل رسول الله صلى الله عليه و سلم : أي المدينتين تفتح أولا : أقسطنطينية أو رومية ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : مدينة هرقل تفتح أولا . يعني : قسطنطينية
Dari Abu Qubail berkata: Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah?
Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah/Roma?
Rasul menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu: Konstantinopel.
(HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)
Sultan mehmed II ?
DeleteHadis itu untuk Sultan Mehmed II yang bergelar Al-Fetih (Mehmed The Conquer)
DeleteSilakan dicari referensi lagi buat yang komentar King Suleiman itu merupakan pemimpin berdasarkan hadist ini :
Delete“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]
عن أبي قبيل قال : كنا عند عبدالله بن عمرو بن العاص وسئل : أي المدينتين تفتح أولا القسطنطينية أو رومية ؟ فدعا عبدالله بصندوق له حلق قال : فأخرج منه كتابا قال : فقال عبدالله : بينما نحن حول رسول الله صلى الله عليه و سلم نكتب إذ سئل رسول الله صلى الله عليه و سلم : أي المدينتين تفتح أولا : أقسطنطينية أو رومية ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : مدينة هرقل تفتح أولا . يعني : قسطنطينية
Dari Abu Qubail berkata: Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah?
Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah/Roma?
Rasul menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu: Konstantinopel.
(HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)
Itu buat Sultan Mehmed II Muhammad Al Fatih yang naklukin konstatinopel thn 1453.Itu mah bertahun thn sebelum Sulaiman. Semua orng jg tau hadis itu. Itu Hadis Shahih
Deletesudah males nonton nya semenjak mustafa nya mati...
ReplyDeletePesan Moralnya menuruti hawa nafsu akan membawa kehancuran bagi semua pihak, apalagi perebutan tahta, membuat ayah membunuh anaknya (Mustafa), saudara membunuh saudaranya (Selim-Bayezid), patut diambil hikmah sebesar-besarnya seorang penguasa dan jasanya, akan sangat berbahaya jika diringi oleh ketidak-bijaksanaan pemikiran didalamnya... tapi memang sudah suratan takdir sepertinya Dinasti Turki Utsmani mengalami kejatuhan dengan cara demikian supaya umat Islam setelahnya dapat mengambil hikmah dari sejarah tersebut.
ReplyDeleteKesalahan utama dari Baginda Sulaiman disini ialah dia dibutakan oleh rasa kasihnya pada Hurrem, Hurrem inilah contoh wanita cantik tapi berbahaya, patut diingat ucapan Umar Bin Khattab ra.:
lebih baik aku berjalan dibelakang macan yang buas daripada aku berjalan dibelakang seorang wanita.
Inilah yang patut disesalkan, berhasil menjadi Khalifah sebuah Dinasti, namun gagal menjadi Khalifah untuk istri-istrinya sendiri. Walaupun sangat disayangkan Sosok seperti Pangeran Mustafa harus berakhir tragis, namun dalam Islam habislah dosa-dosa karena Fitnah yang menimpanya.
Sukses diluar tapi berantakan di dalam rumah tangganya.. ini pelajaran berharga bagi kita semua
DeleteHurem nangis jerit2 cihangir meninggal,dia mau protes ama Tuhan,tp Tuhan maha adil,bukan nyawa hurem yg diambil tapi anak2nya agar hurem tahu bagaimana sedih dan sakitnya seorang ibu melihat anaknya meninggal.Dan kemunduran dinasti ottoman sejak mulai dipimpin selim jg untuk menunjukkan ke seluruh dunia kalo semua usaha hurem yg penuh tipu muslihat dan kekejaman itu sehingga melakukan dosa yg sangat besar krn seorang ayah sampai membunuh anaknya,bukan membuat dinasti semakin maju,tp menjadi mundur dan hancur di tangan anak hurem.Tapi selicik2nya hurem,serakus2nya n sejahat2 hurem,syukurnya mati jg,gak ada yg dibawa saat kita mati,hanya amal ibadah dan kebaikan yg kita buat yg menjadi bekal kita,semoga kita dapat menjadi manusia yg lbh baik n berguna setiap saat.Amiin..
ReplyDeleteJangan lupa mehmet putra hurem maidevran yg bunuh
DeleteINTINYA... Suleiman masih tergoda Harta, Tahta (emosi saat ada fitnah pemberontakan) & Wanita (huren)
ReplyDeleteTidak ada yang PANTAS DITIRU selain nabi besar MUHAMMAD SAW
Betul itu
DeleteMustafa Mari karena fit ah. Seperti khalifah us man juga NATO terbunuh karena fit ah. Jangan percaya sinetron buatan yahudi
ReplyDeleteKetika us man bin affan Mari terbunuh aisyah Istria rasul menuduh Ali bin abi thalib bertanggungjawab at as kematian khalifah. Terjadilah perang Jamal. Naming kemudian aisyah menyadari kesalaahannya. Kematian us man adalah fit ah yahudi munafik untk menghancurkan Islam Dari dalam. Begitu juga kematian mustafa disebabkan fit ah yg menyebabkan raja sulaeman yakin mustafa harus dieksekusi
ReplyDeleteJengis khan saja Raja yg wilayah kekuasaannya terbesar sepanjang sejarah tidak pernah membunuh anaknya sendiri.
ReplyDeleteMau gimana lagi, Sulaiman penakluk 3 benua yang ditaklukan 1 wanita
ReplyDelete