Tebal :
671 Halaman
Harga :
Rp.72.900;
Penulis : Martin Lings (Abu Bakr Siraj al-Din)
Penulis : Martin Lings (Abu Bakr Siraj al-Din)
Apa yang menarik dari buku ini?
Aku
menemukan buku ini tersusun rapi di rak-rak buku Gramedia, lama memandangi
covernya yang berwarna coklat tua lalu kuputuskan untuk membaca tentang penulis
dan penghargaan-penghargaan yang telah diperoleh buku ini. Buku biografi
Rasulullah ini terpilih sebagai biografi Nabi Terbaik dalam Bahasa Inggris pada
Konferensi Sirah Nasional di Islamabad, Pakistan pada 1983. Sejak itu karya ini
telah dipublikasikan dalam bahasa Prancis, Italia, Spanyol, Turki, Belanda,
Tamil, Arab, Urdu, Jerman, dan sekarang Indonesia. Pada 1990, setelah buku ini
berhasil mencuri perhatian Universitas Al-Azhar, Kairo, penulisnya mendapat
bintang kehormatan dari Presiden Hosni Mubarak. Buku yang sekarang ada
digenggamanku sendiri adalah buku cetakan ke-18 untuk versi Indonesianya.
Nah,
membaca keterangan tersebut, aku cukup tertarik untuk membaca seluruh isinya.
Tanpa berfikir lama, aku langsung membayarnya di kasir. Uang senilai Rp.72.000;
tak kesayangkan sama sekali.
Bagaimana isi buku ini?
Jujur
saya tulis di sini, buku ini memang memberikan kisah lengkap tentang Nabi Muhammad
SAW, bahkan penulis juga menuliskan sejarah silsilah Rasullah sejak zaman Nabi
Ibrahim, lalu bagaimana terbentuknya suku-suku di kalangan bangsa Arab. Semua
sejarah tentang Rasulullah ditulis dengan sangat lengkap dan teratur. Sungguh,
sangat cocok sekali untuk anda yang ingin mengenal Muhammad SAW lebih dalam.
Sebagai
umat yang mengaku mencintai Rasullah, buku ini tentunya sangat bermanfaat
sekali. Masih ingatkah sebuah aforisme klasik yang mengatakan tak kenal maka
tak cinta? Itu memang benar adanya, tanpa mengenal sesuatu dengan lebih dalam,
mustahil perasaan cinta kan tumbuh di hati. Masih ingatkah dialog Umar bi
Khattab ra bersama Rasulullah di suatu hari?
Dalam Hadits Riwayat Imam Bukhari diriwayatkan, Umar bin Khathab berkata
kepada Nabi Saw.: “Sesungguhnya engkau wahai Rasulullah, adalah orang yang
paling aku cintai daripada segala sesuatu selain diriku sendiri.”
Nabi Saw.bersabda, ‘Tidak, demi Dzat yang jiwaku
ada di TanganNya, sehingga aku lebih engkau cintai dari dirimu sendiri’.
Maka Umar berkata kepada beliau, ‘Sekarang ini
engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri.’
Kemudian Nabi Saw.bersabda, Sekarang (telah
sempurna kecintaanmu (imanmu) padaku) wahai Umar.” (HR Bukhari)
Karena
itu, barangsiapa yang kecintaannya kepada Nabi Saw.belum sampai pada tingkat
ini, maka belumlah sempurna imannya, dan ia belum bisa merasakan manisnya iman,
sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari
dan Imam Muslim dari Anas ra, dari Nabi Saw., bersabda:
“Ada tiga hal, barang siapa melaksanakan
ketiga-tiganya maka ia akan merasakan kelezatan iman: Orang yang mencintai
Allah dan Rasul-Nya melebihi cinta kepada yang lain, orang yang mencintai orang
lain hanya karena Allah dan orang yang benci untuk kembali kekafiran
sebagaimana benci untuk masuk ke dalam neraka.”
Nah,
untuk generasi kita yang memang tidak pernah bertemu dengan Rasulullah semasa
hidupnya, menumbuhkan rasa cinta ini akan sulit sekali. Berbeda dengan Umar ra
yang setiap harinya selalu bersama Rasulullah, ia menyaksikan sendiri betapa
Rasullah adalah pribadi yang luar biasa. Namun, disinilah peran biografi ini
ditulis, dengan tujuan kita mengenal Rasulullah lebih dalam dan bisa
mencintainya sebagaimana kecintaan para sahabatnya kepada Rasulullah.
Apa kelemahan buku ini
Meskipun
buku ini terbilang sempurna, tapi tetap saja mendapat masalah yang sama dengan
buku-buku terjemahan lainya. Disini, entah kesalahan penerjemah entah
bagaimana, sehingga bahasa yang tertulis sangat sulit difahami. Namun, buku ini
tetap enak dibaca jika dengan keseriusan dan hati yang ikhlas.
Selamat
membaca...
Martin Lings |