Tuesday, 7 May 2013

Go to Back


"Pergilah untuk kembali. Mengembaralah untuk menemukan jalan pulang. Sejauh apapun kakimu melangkah, engkau pasti akan kembali ke titik awal"

Aku menemukan aforisme di atas pada lembaran bagian akhir sebuah buku. Aku tertarik dengan kalimat tersebut sejak awal membacanya. Aforisme ini mengingatkanku pada beberapa potongan kisah. Masih ingatkah dengan kisah Santiago dalam The Alchemist. Di sana diceritakan tentang pengembaraan Santiago untuk menemukan harta karunnya di piramida. Akhirnya, berangkatlah ia meninggalkan Spanyol, meninggalkan kawanan domba-dombanya. Ia memulai langkah. Hingga akhirnya, ia menemukan harta karun tersebut di akhir cerita. Namun, bukan harta karun itu yang menakjubkan, melainkan proses Santiago menemukan, perjalanannya. Terakhir, ia kembali ke titik awal. Titik awal bukan berarti mutlak tempat dimana kita tumbuh besar, karena bisa jadi titik awal itu adalah titik yang telah memautkan jiwa, titik perkembangan kemuliaan dan lainnya. Yang pasti, titik awal Santiago adalah oase di tengah gurun pasir, dimana hatinya tertambat pada seorang gadis bernama Fatima.


Berbeda dengan Santiago, kisah Iwan Setyawan yang menduduki jabatan bergengsi di sebuah perusahaan New York memilih titik awalnya adalah keluarga. Pilihan yang kupikir akan sama denganku. Ia memilih mengundurkan diri untuk pulang ke titik awal.

Ketiga, adalah Hanum Salsabiela. Ia memilih Makkah sebagai titik awal itu. Titik awal perkembangan Islam. Disanalah ia merapat, membuang sauh dari perjalanan panjang.

Berbicara tentang titik awal, maka tidak akan lepas dengan perjalanan, pengembaraan, pencarian dan pengelanaan. Apakah Islam melarang umatnya berkelana? Tidak, Rukun Islam ke-5 buktinya. Allah memerintahkan kita mengunjungi bagian bumi-Nya yang lain. Hal ini pula yang diucapkan Santiago kepada penjual gelas.

Ya teman, mengembaralah. Tinggalkan kampung halaman untuk melihat tempat-tempat lain. Kamu akan menemukan ilmu dan keajaiban. Ini adalah sebuah keniscayaan. Merantaulah untuk kembali ke titik awal.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...