"Saya ingin kalian semua menjadi pengusaha nantinya, semuanya" Begitu ucapan Pak Henry, dosen mata kuliah Kualitas Air di akhir kelas hari ini. Selasa, 14 Mei 2013 di salah satu Kelas Kampus Pascasjana IPB Baranang Siang.
"Ini adalah kali terakhir saya masuk ke kelas ini, oleh karena itu saya ingin memberikan yang spesial di akhir kelas"
Ya, beliau memutar tiga video untuk kami. Video pertama adalah video lucu yang bercerita tentang seorang Pak Guru yang mengajarkan antonim kepada dua orang muridnya, seluruh dialog using NGAPAK language, guys. Kurasa video ini sudah familiar sekali. Aku sendiri sudah berkali-kali menontonnya dari ponsel adikku. Bahkan, adikku sampai hafal dengan dialog yang membuat sakit perut itu.
"Video tadi sederhana sekali, sekilas hanya seperti kartun komedi. Tapi, ada hal yang bisa kita ambil. kuasailah komunikasi, agar orang lain paham dengan apa yang sebenarnya ingin kita sampaikan"
Video kedua adalah video Pak Mario Teguh yang memberi petuah di sebuah acara TV (saya lupa nama acaranya). Pak Mario tampil berbeda sekali. Yap, karena itu adalah acara komedi. Di belakang Pak Mario berdiri saja, berjejer manis Si Raditya Dika dan komplotan komedian lainnya (eh, Bang Dika masih kurus lho. Maklum arsip awal tahun 2012). kembali ke Pak Mario, kali ini ada gelang hitam melingkar di pergelangan tangannya.
"Wah, fleksibel sekali seorang Pak Mario" Pikirku
Pak Mario tetap menyihir dengan kalimat-kalimatnya, namun spesialnya semua petuahnya disampaikan dengan mengejutkan. Ya, karena semua dibuat super duper nguakak.
Bang Radit dan komplotannya saja tertawa sampai kejang-kejang. Aku sendiri tak mampu mengingat apa yang sudah disampaikan Pak Mario. Bentar ya, aku mikir dulu.
Aha! Ini dia! Suara dan penampilan itu sungguh berpengaruh pada chemistry seseorang. Contoh nih, ada seorang laki-laki tinggi, atletis, cakep, bule, pake jas, eh....ketika ngomong, suaranya kayak cewek India lagi nyanyi. Melengking, bok. Cucok. Kan gak banget ya?
Ini namanya gak seimbang.
Pokoknya super deh, kalau penasaran mangga dicari di youtube. Tapi, maap saya gak bisa ngasi key word ya. Saya lupa atuh. Pokoknya inspiratif sekali, meskipun ada kakak tingkatku yang mengatakan "Hidup itu tidak semudah ucapan Mario Teguh" (sambil mikir dengan gaya ala Einstein).
Video ketiga adalah video motivatif. Berbahasa Inggris. Intinya menceritakan tentang sikap banyak orang. ketika kecil, kita berani bermimpi.
"Aku ingin jadi pilot!"
"Aku ingin jadi ini, jadi itu!"
"Aku tidak takut pada ketinggian!"
Namun setelah dewasa kita berubah menjadi sosok pengecut dan mudah terpengaruh sehingga ide-ide kreativ yang kita miliki hanya berbuah sia-sia. Why? Because we had no action!
Setelah video ketiga selesai, Pak Henry selanjutnya berbicara seputar dunia kewirausahaan dan mengaitkannya dengan ketiga video yang telah kami tonton.
Pengusaha?
Bagiku, mereka adalah sosok yang berani, tangguh, dan berpikir berbeda. Ya, aku setuju dengan ucapan Pak Henry tentang mereka, para pengusaha itu. Mereka yang berjuang mati-matian di tahun pertama dan kedua hingga kestabilan pada tahun keempat dan kelima. Pada tahun keenamlah mereka panen. Mereka bisa bersedekah lebih banyak, bisa mengajak Ayah-Ibu ke Tanah Suci, bisa menyekolahkan Adik-Adik, bisa memberikan pekerjaan untuk orang lain, bahkan bisa sampai bosan memegang uang. Hihi
Benar guys. Bukankah Nabi Muhammad SAW adalah seorang pengusaha? Beliau adalah pengusaha jujur yang sukses. Bahkan Beliau memberikan mahar pada Khadijah berupa 100 ekor unta yang senilai dengan 1,2 M. Waw....!!!
Wah, jadi pengen membuka usaha. Tapi usaha apa ya? Pabrik mie sagu instan, peternakan puyuh pedaging, kebun sayur, kebun bunga atau perikanan? Waw, waw, semuanya aja deh! (ciri-ciri orang rakus). Hehe Alhamdulillah saya udah punya coret-coretan. Sekarang lagi belajar buat kesono nya. Doain yaa...
Ya, tepuk tangan bergemuruh. Membahana ke langit-langit kelas. Super sekali Pak Henry. You are the inspiring lecturer. So thankful....
(Maap kalau bahasanya rada aneh. Nulisnya sambil merem-melek ngantuk. Soalnya kalau nunggu besok keburu lupa deh. Hihi)
No comments:
Post a Comment