Terkadang ketika duduk seorang diri
dengan suasana hati yang tepat, imajinasi kita akan terbang ke tempat-tempat
yang tidak terjangkau. kita membayangkan sedang menyusuri lorong klasik dengan
awan putih yang menggantung di samping kiri dan kanan, atau ingatan kita
terlempar ke masa kecil, ketika kepala mendongak ke langit. Kita tersenyum
dengan mata berbinar, menunjuk awan, memiripkan awan-awan itu dengan mainan,
kelinci ataupun bunga. Ada satu poin yang sama pada kedua deskripsi di atas.
Apa itu? Itu adalah awan. Ya, awan selalu disejajarkan dengan hayalan, fantasi,
dramatic scene, dan keanggunan.
Syahdan, hampir setiap orang mengagumi atau setidaknya pernah mengagumi awan putih. Namun, semua itu hanya sebatas kekaguman yang sungguh sulit direalisasikan. Kita harus terjun payung atau naik ke puncak gunung untuk menyentuh awan dan berfoto di antara kedramatisannya. Lalu, kenapa tidak berpikir untuk membawanya ke dalam toples atau ruangan? Oh ini sedikit tidak efisien. Bagaimana kalau membuatnya saja? Nah, this is a nice idea. Inilah space yang dilihat Berndnaut Smilde, seniman dari Amsterdam, Belanda. Ia tau betapa banyak orang yang ingin menikmati keindahan awan, ia tau bahwa mengantongi awan dari atas sana untuk di bawa ke bumi akan menguras biaya dan waktu, maka ia mengambil satu peluang, yaitu membuat awan.
Dalam salah satu video tentang
Smilde di youtube, kita bisa melihat seniman tampan itu menyemprotkan air untuk
mengatur kelembapan dari hand sprayer ke udara. Ia juga memanipulasi suhu ruang
dan pencahayaan seoptimum mungkin. Selanjutnya mesin asap yang menempel di
dinding akan menyemburkan kepulan asap tebal. Aha, itu dia! Dalam beberapa
saat, terbentuklah awan putih yang menggantung dramatis di tengah ruangan,
momen singkat ini yang Smilde manfaatkan untuk mengambil foto-foto dari
berbagai angel. Ia juga memberi nama setiap awan yang berhasil dibuat, seperti
nimbus d'aspremont, nimbus cukurkuma hamam dan banyak lagi. Karya ini tentu
sangat menggebrak dunia seni di seluruh dunia. Tak ayal, Smilde pun kemudian
harus menampilkan awan dan pameran foto awan buatannya di banyak negara.
Diantaranya di Ronchini Gallery di London , Galleries SFAC di San Francisco dan di Land of Tomorrow di Louisville,
Kentucky. Awan buatan seniman kelahiran
Groningan, 1978, inipun disebut sebagai "Best inventions of the year
2012" oleh majalah Time.
Awan buatan tersebut memang hanya bisa bertahan beberapa detik. Namun, justru dengan begitu ada rasa yang tercipta bagi setiap orang yang melihatnya. Karena disanalah diajarkan untuk menikmati sesuatu yang singkat dengan sepenuh hati. Di sanalah tercipta seni, keindahan yang dirindukan.
"I'm interested in the ephemeral aspect of the work" Ucap Smilde ketika diwawancarai.
Awan buatan ini tidak hanya mewujudkan hayalan banyak orang, tidak hanya melambungkan nama Smilde, tidak hanya mewangikan negara Belanda, namun memberikan pelajaran kepada banyak orang. Sesuatu yang tinggi, tidak tersentuh, bukan berarti tidak bisa diwujudkan.Smilde juga mengajarkan kita untuk tidak melupakan hal-hal yang ada disekeliling kita, sesederha apapun itu. 'Using his daily surrounding as spaces as inspiration' begitu kalimat yang tertulis pada sebuah artikel di www.dailymail.co.uk untuk mendeskripsikan sang pionir Berndnaut Smilde. Semoga kita bisa mengambil inspirasi dari karya ini dan segera bisa memiliki karya menakjubkan.
Referensi:
http://www.thisiscolossal.com/2012/12/artist-berndnaut-smilde-brings-the-weather-indoors-with-his-temporary-nimbus-clouds/
http://www.washingtonpost.com/blogs/arts-post/post/artist-berndnaut-smilde-creates-indoor-clouds/2012/03/13/gIQA7yAT9R_blog.html
http://www.ronchinigallery.com/archives/artists/berndnaut-smilde
http://www.ronchinigallery.com/archives/artists/berndnaut-smilde
keren itu awan buatan nya yaa...
ReplyDeleteoke, saya meluncur dulu ke YT untuk melihat awan buatan Oom belanda :)
terimakasih Informasi nya Mbak Sofy :D hhihi