Thursday, 22 March 2012

MUHASABAH : Ya Rasulullah Kemana Kami Adukan Semua Ini...???

      Dikaki bukit-bukit dan gunung batu, di lembah Mina yang penuh berkah, aku menangis tersedu, terguncang-guncang pundakku. Berkali-kali kupanggil namamu, Ya Rasulullah. Kami rindu padamu. sangat-sangat rindu...
     Ketika setiap hari kaum muslimin teraniaya, aku teringat padamu. Jika engkau disisi kami, engkau pasti akan melindungi kami.
     Mengobati luk dan besarkan hati kamidengan janji Allah yang Maha Tinggi. Kini kami sendiri. luka kami semakin perih dan nganganya tak tertutupi lagi. tak ada yang melindungi dan mengobati perihnya, tak juga para pemimpin kami yang tampak gagah perkasa.
     Kami rindu padamu, Ya Rasulullah. Hampir tak tertahan lagi perih ini. Di kaki-kaki bukit dan gunung batu, di lembah Mina yang penuh berkah. Tak putus-putus air mataku. Menangis pilu penuh rindu padamu, ya Rasulullah.
     Di irak, sudah lebih dari enam tahun kaum muslimin menderita, tak hanya dibunuh dan terluka, tapi kaum muslimah juga dilecehkan dan ternoda. jika Engkau di sini, engkau pasti mengirim perlindungan, menuntut balas dan menegakkan keadilan, seperti yang pernah engkau lakukan pada muslimah yang dilecehkan pemuda yahudi jahannam.
     Jika engkau ada di sini, engkau pasti menjaga kami. Membuat kami kuat dan mempertahankan diri. Mengusir rasa takut dari relung hati dengan mengabarkan berita langit dari yang Maha Tinggi.
      Di kaki bukit-bukit dan gunung batu, di lembah Mina yang penuh berkah, aku mengadukan segala lukaku. berkali-kali kupanggil namamu, ya Rasulullah. Kami rindu padamu. sangat-sangat rindu...
      Di Pakistan, setiap hari ledakan terjadi. Membunuh dan menewaskan saudara-saudara sendiri. Kini, kami tak hanya bermusuhan dengan musuh-musuh agama ini . Tapi juga saling bermusuhan diantara saudara-saudara sendiri.
      Jika engkau di sisi, pasti engkau akan mendamaikan kami. Membuat kami saling berpelukan dan menyadari diri. Meluruskan dan merapatkan barisan serta shaf kami yang tak terurus lagi. Engkau pasti akan membuat kami bersaudara lagi. Bahkan melebihi darah kami.
      Kami rindu padamu, ya Rasulullah. kini tak ada tempat lagi untuk mengadukan perpecahan di antara kami.
      Dikaki-kaki bukit dan gunung batu, di lembah Mina yang penuh berkah, aku terisak-isak tanpa tahu bagaimana caranya berhenti. Berkali-kali kupangil namamu. sangat-sangat rindu...
      Ya Rasulullah, salam dan shalawat kami ucapkan, semoga Allah senantiasa memberi kemuliaan. Dan kami yakin, Allah akan menyampaikan kerinduan kami padamu yang pasti mengerti tentang segala yang kami adukan. Salam kami untukmu, wahai nabi akhir zaman. Allahuma shali ala muhammad.

     Dikutip dari majalah Sabili, oleh Ust. Herry Nurdi

Wednesday, 21 March 2012

Resensi Sejuta Pelangi "Oki Setiana Dewi"

     
Nama Oki Setiana Dewi tentu tidak asing lagi terdengar ditelinga, sosok wanita berhimar yang pantas menjadi inspirator bagi siapa pun. saya memanggilnya "mbak oki"Setelah sukses memerankan tokoh rekaan Kang Abik dalam Megafilm KCB sebagai Anna althafunnisa, mbak oki terus berkarya. semangatnya dalam mencetak prestasi bisa kita baca dalam novel pertamanya Melukis Pelangi. Sekarang, setelah Melukis Pelangi sudah masuk dalam daftar buku Bestseller, mbak oki kembali meluncurkan buku keduanya dengan judul "Sejuta Pelangi" pada 11 Maret lalu.

seperti buku pertamanya, Sejuta Pelangi pun bertutur kata "AKU", karena memang buku ini menceritakan sejuta kisah orang-orang yang ditemui mbak oki. Dalam buku kedua ini, mbak oki masih menggunakan tema pelangi, mungkin karena ia memandang hidup ini layaknya pelangi yamg memiliki Gradasi warna. ada saatnya kita melihat warna cerah yang indah dalam kehidupan ini, dan tak jarangg juga warna gelap itu menyapa. meski begitu gabungan dari warna-warna itu akan menghasilkan sebuah pelangi yang begitu indah, mahakarya sang Maha pencipta... ALLAH SWT. 

Semua kisah-kisah itu ia tulis dengan indah dan begitu menginspirasi bagi setiap pembacanya. contohnya seperti sebuah kisah tentang UCUP, seorang bayi yang dibuang ibunya di pemakaman yang menyebabkan mata Ucup harus kecil sebelah karena digigiti serangga, ia juga menceritakan tentang seorang anak berusia enam tahun yang pernah ditemui dimasjid, disana ia menceritakan betapa anak sekecil itu begitu mencintai Allah. Selain dua contoh cerita tersebut, masih banyak lagi kisah inspiratif yang disajikan mbak oki dengan gaya menulisnya yang sederhana namun tepat sasaran, yaitu NURANI SETIAP PEMBACANYA.

Saya sendiri cukup tertarik dengan kisah pembuka dalam buku ini yaitu tentang motivasi bahwa sebenarnya di Dunia ini tidak ada manusia yang bodoh, yang ada adalah mereka yang tidak mau belajar. Bahasa yang digunakan untuk menceritakan kalimat demi kalimat pun terkesan luwes dan meremaja. 

launching Sejuta pelangi
    
Selamat membaca dan temukanlah sejuta hikmah dalam buku ini...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...