Tuesday, 28 May 2013

Terlalu Mudah Menghakimi

Sombong, angkuh?
Dua kata yang disanding-sandingkan dengan cela sifat seseorang. Biasanya, dua kata itu digunakan untuk menyebut mereka yang tak ramah, senang membanggakan diri, dan selalu merendahkan semua yang di sekelilingnya.
Hm....ini definisi lama, menurutku. Karena kini, dua kata itu juga dilemparkan bagi mereka yang pendiam, tak suka ber-haha-hihi, malas berbasa-basi, tak pandai berekspresi, tak pandai merayu sana-sini, de el el.
Terkadang, aku bingung menerjemahkannya. Apa makna kedua kata itu?

Aku bisa menceritakan sebuah kisah, tentang seseorang. Ia gadis biasa, tak cantik, tak juga kaya. Semua itu tidak masalah, tak mengapa. Namun, sejak kecil julukan 'Sombong, angkuh' sudah menempel pada dirinya. Setiap waktu ia memikirkan alasan orang-orang mencela begitu. Ia menyadari, ia kurang mampu bersosialisasi, malas membuat sensasi, seperti kebanyakan. Lalu apa itu sombong? Angkuh? Hanya karena ia tak bisa berkenal akrab dengan yang lebih tua atau yang lebih muda. Ketika yang lain mengangkat kakak, mengangkat adik, ia tidak. Tak punya cerita tentang pesona anak anak manusia untuk dinikmati bersama. Ia membosankan.

Dari sini, aku bisa menyimpulkan. Sungguh yang menjadi kebenaran mayoritas itu taklah mutlak benar. Masih ingat bukan pada kisah anak aneh di kereta. Ketika seorang anak kecil berteriak riang kepada Ayahnya "Ayah! Awan itu mengejar kita!", "Ayah! Pohon-pohon di tepi jalan itu mengikuti kita". Sang Ayah hanya tersenyum penuh kasih. Namun, dua orang yang duduk di samping mereka, memandang heran. Tak tahan lagi, mereka bertanya kepada Ayah dari bocah itu "Kenapa anak Anda tidak dibawa ke Rumah Sakit saja? Dia aneh!"
Sang Ayah justru tersenyum, mengelus rambut anaknya. Dengan wajah bahagia ia menjawab "Kami baru saja pulang dari Rumah Sakit, penglihatannya kembali hari ini setelah buta sejak lahir"
Kedua orang yang bertanya tersentak, tersentuh.

Ya, begitulah. Kadang manusia terlalu cepat membuat kesimpulan tanpa referensi. Terlalu senang menghakimi sendiri.

So, jangan peduli kata orang! Tentu saja jika kita yakin berada pada ruang yang benar.

Have just Written in the 'Feed Formulation' Class, 9:44 am. Thanks for reading.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...