Monday, 8 April 2013

Bacalah.... Lalu Temukan Keajaiban



Berkali-kali aku menyodorkan buku-buku yang kumiliki kepada teman-temanku, berharap mereka mau membacanya. Namun, mereka hanya menyengir lalu meletakkan kembali buku yang kuberikan. Bahkan ada seorang temanku yang mengatakan “Nanti kalau udah selesai baca, jadi’in bungkus gorengan aja ya buku-bukunya....”. Hal ini membuatku berpikir, merenung. “Mengapa mereka bisa tidak tertarik untuk membaca? “. Pertanyaan ini selalu singgah dalam kebingunganku, membuatku tak habis pikir.

Seandainya mereka merasakan betapa indahnya dunia ini saat kita membaca, seandainya mereka bisa merasakan apa yang aku rasakan saat sudah bertemu dengan bacaan kesukaanku. Karena membaca aku bisa melihat deretan pohon bereozka yang tertutup salju, karena membaca aku merasakan musim dingin yang membeku di Moskow, karena membaca aku melihat indahnya ukiran yang ada di Mezquita dan semakin mengagumi agamaku, tak jarang aku menangis saat membaca kisah-kisah kelam tentang pembantaian terhadap muslim seperti di Beirut atau Sabra dan Satila, aku juga bisa melihat dengan mata kepalaku sendunya bukit Kahlenberg dengan sungai Danube mengalir di bawah sana, aku juga bisa mengikuti perjalanan Santiago hingga ia menemukan harta karunnya di Piramida, aku turut merasakan dengan jemariku ukiran-ukiran di Hagia Sophia dan seperti menyaksikan betapa indahnya saat ia menjadi Masjid, Aku mengetahui bahwa ada lafadz tauhid di ujung kerudung lukisan Bunda Maria yang ada di museum Louvre, aku melihat ukiran pembukaan Al-Fatihah yang tertulis penuh wibawa di gerbang katedral Palermo, aku merasakan damainya hidup dengan penuh ketenangan di desa-desa seperti Ipsach dan Neerach, aku bisa memahami bahwa dunia ini tak hanya Riau, tak hanya Bogor, tak hanya Indonesia hingga aku berani bermimpi untuk menjajaki belahan dunia-Nya yang lain, yang lebih luas lalu menemukan cahaya-cahaya Islam yang bertebaran di sana, dengan membaca aku bisa merasakan betapa besar dan terpukulnya hati seorang ayah yang menyaksikan sang anak tercinta ditembak di depan matanya, dengan membaca aku sedikit sebanyaknya mengerti tentang keterpurukan ekonomi yang menghantam dunia, aku juga seperti ada di sana saat Muhammad Al-Fatih dengan jeniusnya berhasil menaklukkan Konstatinopel, kota terindah di dunia saat itu, aku juga melihat saat Thariq bin Ziyad memasuki selat Gibraltar. Duhai kawan, betapa indahnya duniamu ketika kamu bisa menyaksikan hal-hal tersebut.

Sebenarnya aku tidak nyaman berada di keramaian, aku juga tidak menyukai perjalanan dengan banyak teman. Aku lebih senang bepergian sendiri, karena dengan begitu aku memiliki banyak waktu untuk mengamati bagian dunia yang kujajaki pada setiap langkahku, aku lebih bisa memaknai sebuah perjalanan dengan caraku itu. Entahlah, semenjak aku mencintai kegiatan membaca, aku lebih senang menghibur diri sendiri ketimbang menceritakan masalahku pada orang lain. Kamu juga akan merasakan betapa dunia ini begitu indah jika kamu cinta membaca. Semuanya berjalan dengan hikmah yang mengiringinya dan kadang bersembunyi di belakangnya.

Duhai kawan, satu hal yang paling berharga kudapat dari kegemaran membaca, aku berani bermimpi. Aku berani membayangkan diriku akan memijakkan kaki ini di tempat-tempat yang pernah kubaca. Dengan begitu, semangat untuk meraih cita-citamu itu akan terealisasi dengan sebuah tindakan, kamu bersemangat untuk melakukan hal-hal yang membawamu pada cita-ita itu.

“Bacalah....” Bukan begitu perintah Allah pada surah pertama yang ia wahyukan? Itu menunjukkan bahwa dengan membaca manusia akan mengetahui banyak hal bahkan dengan membaca manusia akan mengenal-Nya.

Duhai kawan, membaca bukan hanya mengeja kata, melainkan ada penghayatan yang dalam, memaknai dengan pikiran dan perasaan. Membaca layaknya sebuah perjalanan, banyak yang bisa kamu temukan namun tak akan bermakna jika tidak dimaknai dengan internalisasi yang dalam, menyelami setiap diksi dan retorika yang ada di dalamnya. Lagi-lagi membaca adalah penghayatan. Bacalah.... Lalu temukan keajaiban.

2 comments:

  1. cuma tulisan sofy yang enak dibaca...
    gak sakit kepala...
    ukuran tulisan nya yang enak dipandang, gak buat sakit mata..
    tata letak artikel juga rapi.. enak mandangin nya..
    mungkin ini yang belum Aku miliki...
    aku gak punya mimpi banyak sih spt sofy,, cuma kadang setelah baca** tulisan sofy
    aku jadi jatuh cinta membaca.. rasanya sprt kita menyusuri pantai, gunung**, taman,
    dan tempat lainnya..
    sungguh banyak keajaiban,,,
    semuanya jg kembali pada penulis...
    menurutku--Sofy adalah Penulis yang mampu berdialog langsg dgn pembaca
    dengan berbagai makna tulisan yg kreatif, indah, dan lain** aku yg gak tau bilang nya apa..
    heheehe... jgn dibilang aku terlalu berlebihan yaa soff..
    tp emng itu yg aku rasakan..

    ReplyDelete
  2. cuma tulisan sofy yang enak dibaca...
    gak sakit kepala...
    ukuran tulisan nya yang enak dipandang, gak buat sakit mata..
    tata letak artikel juga rapi.. enak mandangin nya..
    mungkin ini yang belum Aku miliki...
    aku gak punya mimpi banyak sih spt sofy,, cuma kadang setelah baca** tulisan sofy
    aku jadi jatuh cinta membaca.. rasanya sprt kita menyusuri pantai, gunung**, taman,
    dan tempat lainnya..
    sungguh banyak keajaiban,,,
    semuanya jg kembali pada penulis...
    menurutku--Sofy adalah Penulis yang mampu berdialog langsg dgn pembaca
    dengan berbagai makna tulisan yg kreatif, indah, dan lain** aku yg gak tau bilang nya apa..
    heheehe... jgn dibilang aku terlalu berlebihan yaa soff..
    tp emng itu yg aku rasakan..

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...