Tuesday, 13 August 2013

Cinta Ditolak, Move On Bertindak!

Dikutip dari web Annida online dengan sediikiit...gubahan!
 

Assalaamu'alaykum wr. wb.

Buat sobat yang cintanya pernah ditolak sama si doi, perasaannya kayak apa, hayooo?! Nyesek, pasti. Rasanya mau bunuh diri, walaupun perlu mikir berkali-kali sih. Atau ada juga yang minta dukun buat beraksi. Amit-amit, hiii!

Kenapa ya, cinta ditolak efeknya selalu negatif? Bikin susah move on, bahasa Zimbabwe-nya. Padahal kan ada pepatah bagus yang mengatakan: di balik laki-laki/perempuan yang sukses, ada penolak yang menyesal. Hehe. Intinya sih, ditolak itu mestinya jadi momen  buat bangkit en ngebuktiin kalo kita gak pantes buat ditolak. Ciah...

Nih... Ada sepatah dua patah buat yang ditolak cintanya:

1. Ditolak berarti Allah cinta banget sama kita
Khususon buat sobat yang abis nembak cewek buat dijadiin pacar terus ditolak, catat ini baik-baik, Bahwa Allah masih melindungi kita dari mendekati zina.

Pasti udah tau deh, kalo pacaran itu pintu tol menuju zina. Nah, ketika si doi menolak, alhamdulillah Allah masih sayang sama kita.

Lagian yang pasti-pasti aja. Kalo mau nembak, ya tembak baik-baik. Dateng langsung ke rumahnya en menghadap ortunya. Izin buat nembak anaknya menuju pelaminan. *uhuy!

Kalo belom mampu, yowis berarti Allah lagi menggelar pintu pahala melalui shaum sunnah en megukir prestasi di sekolah. Enak, tah?

2. Ditolak berarti ada bidadari menanti
Kalo yang ini khususon buat yang mau mengajak menikah si dia, eh malah ditolak! *pukpuk. Padahal niatnya baik ya Sob. Menjauhi zina. Tapi ya gitu Sob, kalo Allah belum berkehendak, mau dikata apa?

Daripada merasa diri jelek en berburuk sangka yang macem-macem sama Allah, mending move on segera lah. Terus berbaik sangka sama Allah sambil doa yang banyak. Insya Allah sudah disiapkan bidadari yang lebih baik dari yang kita ingini sebelumnya, suatu hari nanti. Yeah!

3. Ditolak berarti belum pantas
Iya, belum pantas. Allah ingin menyatunya kita en dia di frekuensi yang sama. Di gelombang yang sedang dekat-dekatnya dengan Dia. Beuwh... lebih berkah dah insya Allah yang kayak begini nih.

Emang sih, bisa banget dipaksain biar gak ditolak dengan ngasih perhatian lebih ke si doi dllsb. Tapi Allah Maha Tahu segala, lho! Mending lewat jalur yang alami aja deh, gak usah dipaksain. Biar gak menyesal di kemudian hari.

Jadi... yuk terus perbaiki diri. Biarkan 'tangan-tangan' Allah yang mengatur semua muanya.

Nih ada kisah kerennn tentang seseorang solih yang ditolak cintanya. Cekidot!

Salman Al Farisi sudah waktunya menikah. Seorang wanita Anshar yang dikenalnya sebagai wanita mu’minah lagi shalihah juga telah mengambil tempat di hatinya. Tentu saja bukan sebagai pacar. Tetapi sebagai sebuah pilihan untuk menambatkan cinta dan membangun rumah tangga dalam ikatan suci.

Maka disampaikannyalah gelegak hati itu kepada shahabat Anshar yang telah dipersaudarakan dengannya, Abu Darda’.

”Subhanallaah wal hamdulillaah,” girang Abu Darda’ mendengarnya. Keduanya tersenyum bahagia dan berpelukan. Berangkatlah keduanya ke rumah dari seorang wanita yang shalihah lagi bertaqwa.

”Saya adalah Abu Darda’, dan ini adalah saudara saya Salman seorang Persia. Allah telah memuliakannya dengan Islam dan dia juga telah memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya. Dia memiliki kedudukan yang utama di sisi Rasulullah Saw. Saya datang mewakili saudara saya ini melamar putri Anda untuk dipersuntingnya” fasih Abu Darda’ berbicara.

”Adalah kehormatan bagi kami,” ucap tuan rumah, ”menerima Anda berdua, shahabat Rasulullah yang mulia. Dan adalah kehormatan bagi keluarga ini bermenantukan seorang shahabat Rasulullah yang utama. Akan tetapi hak jawab ini sepenuhnya saya serahkan pada puteri kami.”

Abu Darda dan Salman menunggu dengan berdebar-debar. Hingga sang ibu muncul kembali setelah berbincang-bincang dengan puterinya.

”Maafkan kami atas keterusterangan ini,” kata suara lembut itu. Ternyata sang ibu yang bicara mewakili puterinya. ”Tetapi karena Anda berdua yang datang, maka dengan mengharap ridha Allah saya menjawab bahwa puteri kami menolak pinangan Salman. Namun jika Abu Darda’ kemudian juga memiliki urusan yang sama, maka puteri kami telah menyiapkan jawaban mengiyakan.”

Keterusterangan yang di luar kiraan kedua sahabat tersebut. Mengejutkan bahwa sang puteri lebih tertarik kepada pengantar daripada pelamarnya. Bayangkan sebuah perasaan campur aduk dimana cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat dalam hati. Bayangkan sebentuk malu yang membuncah dan bertemu dengan gelombang kesadaran. Ya, bagaimanapun Salman memang belum punya hak apapun atas orang yang dicintainya.

Yuuukkk... kita simak apa reaksi Salman, sahabat yang mulia ini:

”Allahu Akbar!” seru Salman, ”Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini akan aku serahkan pada Abu Darda’, dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!” (islamedia.web.id)

Kalo kata peribahasa: udah jatuh tertimpa tangga pula! Udahlah ditolak lamarannya, eh si perempuan maunya dengan Abu Darda' yang mengantarkan Salman. Tapi di situ lah hebatnya Salman! Gak malah jadi galau, berbalik kesal sama saudaranya, gak pake dengki pula! Beliau membebaskan dirinya. Move on dari penolakan. Sadar bahwa hakikat cinta itu bukan yang penting memiliki. Tapi merasa senang atas apa-apa yang dicintai orang yang disenang.

So... move on terus pantang galau! ^___^b

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...