Monday, 2 December 2013

Ferrari Ki Sawaari: Sebuah Cerita Sederhana yang Istimewa

Sumber: klik di sini
Hai, hai, kembali aku mau ngebahas tentang film, nih. Awalnya aku milih film Death Note (Jepang), tapi setelah aku nonton film Bollywood 'Ferrari Ki Sawaari', kok Death Note gak meninggalkan bekas di hatiku sama sekali. Mungkin karena ceritanya yang gak logis itu dikalahkan oleh kesederhanaan film Ferrari Ki Sawaari. Death Note hanya membuatku kagum pada tokoh L yang unik.


Oke, jadi sekarang sudah aku putuskan untuk membahas film  Ferrari Ki Sawaari. Film ini rilisnya tahun 2012 kemaren, disutradarai oleh Rajesh Rapuskar, dan diproduseri oleh Vidhu Vinod Chopra (sutradara film 3 Idiot).

Sebelum kita membahas film ini terlalu jauh, bagi teman-teman yang belum pernah nonton filmny, sebaiknya teman-teman membaca review-nya di sini. Biar kita nyambung, oke?

Pemainnya siapa aja?
 
Pasti udah pernah nonton 3 Idiot dong, nah yang jadi Raju itulah pemain utamanya, nama aslinya Sharman Joshi, di film ini namanya Rusy. Ohya, yang jadi si Rektor Virus (Boman Irani) juga ada lho, dia jadi ayahnya Rusy yang bernama Behram Deboo. Anaknya Rusy bernama Kayo yang diperani Ritvik Sahore.

Oke, filmnya tentang apa, sih?

Rusy, anaknya, sama bapaknya (Sumber: klik di sini)
Film ini sebenarnya sangat sederhana, mengisahkan perjuangan seorang single parent bernama Rusy untuk  mendapatkan uang 150.000 Rupee demi keberangkatan anaknya ke Lord's Cricket Ground di London. 


Sederhana, kan? Namun, ide sesederhana itu dikemas dengan manis sehingga mampu menyentuh hati setiap penonton. Ya, kita akan tersentak haru ketika Rusy mendatangi pos polisi lalu lintas untuk membayar denda karena dia tanpa sengaja melanggar lalu lintas. 

"Apa ada Polantas yang memanggilmu?" tanya Pak Polisi yang terheran-heran pada tamunya itu.

Rusy menjawab tidak ada.

"Tapi anak saya melihatnya. Saya tidak mau dia mencontoh perbuatan saya itu. Jadi berapa yang harus saya bayar?"

Wow, di sini aku sendiri sampai melongo lama sekali. Sebenarnya penonton sudah diajak menyelami kepribadian Rusy sejak awal film. Dia bangun paling awal, mencuci scooter usangnya, menyiapkan sarapan, menyentrika pakaiannya dan seragam anaknya, membuat kopi untuk ayahnya, membangunkan anaknya, berangkat berdua dengan anaknya menggunakan scooter, mengantar anaknya ke sekolah, kemudian ia akan menuju kantornya, namun jika ada kemacetan lalu lintas yang menghalangi perjalanannya, ia akan turun dari scooternya, mengeluarkan peluit dan membantu polisi lalu lintas melerai kemacetan. 

Sosok Rusy adalah cermin kesederhanaan seorang pegawai, seorang ayah, seorang anak dan seorang warga negara. Tidak ada yang dilebih-lebihkan pada karakternya. Ia hanya laki-laki berkaca mata yang mencintai anaknya dengan sepenuh hati. Ia hanya seorang pegawai transportasi dengan gaji pas-pasan, ia hanya seorang anak yang terus menjaga bakti dan hormatnya pada sang Ayah dan ia hanya seorang warga negara yang lurus menjalani kesehariannya.

Apa scene yang menarik dari film ini?

Banyak sekali. Jariku akan keram jika aku menulis semuanya. Banyak scenes yang menyentuh dan mengurai pesan yang sebenarnya sangat sederhana sekali.

Film ini membuatku menangis kemudian tertawa dalam waktu beberapa kedipan mata saja. Mungkin dalam film lain, kita akan banyak tertawa di 1/2 awal, kemudian akan banyak menangis di 1/2 akhir. Atau paling tidak, ada jeda untuk mengubah feel antara bahagia-haru-sedih. Tapi tidak untuk Ferrari Ki Sawaari, bahkan penonton akan menangis sambil tertawa. 

Siapa itu Sachin Tendulkar?

Ini lho si Om Sachin (Sumber: klik di sini)

Eh, kaget ya sama pertanyaan yang gak nyambung di atas. Oh tidak, justru ferrari sang mobil sport mewah yang menjadi sumber masalah sekaligus jalan keluar dari masalah Rusy adalah mobil milik Sachin. Pemain cricket legendaris India. Bahkan rakyat India tampaknya lebih mengenal dan menghormati Sachin ketimbang presidennya sendiri. Jika penonton jeli, sebenarnya banyak sekali film yang menyebutkan nama Sachin Tendulkar sekilas. Seperti dalam film Ghajini dan I Hate Luv Story. Kurasa dalam film lain yang gak tertangkap kupingku masih banyak. Intinya Sachin itu terkenal sekali di India.

Bagaimana dengan sountrack?

Nih, untuk lagu Ferrari Ki Sawaari dinyanyiin oleh Shaan, Boman Irani dan Aayush Phukan. 

Film ini sangat minim lagu, tidak seperti film Bollywood lain, narinya aja cuma ada satu kali, yaitu ketika pernikahannya Pakya. Yang nari si Vidya Balan, sebagai cameo.

Apa kesalahan film ini?
 
About a dad's love to his son, very simple but touching (Sumber: klik di sini)
Film ini tidak ada yang salah. Yang salah adalah mengapa penonton hanya mengenal aktor Bollywood sekadar (Aamir-Shahrukh-Salman) Khan, doang? Jadinya kalau ada film yang tidak dimainkan oleh 3-Khan itu pasti jadi kehilangan mood buat nonton. Padahal akting aktor yang lain juga keren-keren, lho. Salah satunya akting Sharman Joshi dalam Ferrari Ki Sawaari ini yang natural banget.

So, happy watching ya teman-teman.

1 comment:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...