Saturday, 11 July 2015

Dataran Tinggi Ayder, Pesona New Zealand di Turki



Ayder Plateu, Turkey (www.hanentravel.com)

Siapa bilang Turki hanya menawarkan keindahan kota, bangunan peninggalan, reruntuhan, laut, tebing-tebing, dan bukit cokelat seperti di Cappadocia saja. Pada kenyataannya, meski tidak banyak yang tahu, Turki juga memiliki sebuah area wisata hijau khas pedesaan layaknya di New Zealand.  Desa yang asri tersebut semakin memesona dengan berdiri kokohnya gunung-gunung serta sungai yang meliuk-liuk membelah hamparan hutan pinus, membawa imajinasi membayangnya lokasi film The Lord of The Ring atau lokasi hutan film saga Twilight

Namanya Ayder, terletak di kaki pegunungan Kackar, Provinsi Rize yang berada di bagian Timur Laut Hitam.  Rize sendiri adalah sebuah provinsi yang dikenal sebagai pusat pengolahan dan pengiriman teh ke seantero Turki. Pada awalnya, Rize merupakan sebuah provinsi yang miskin, baru setelah teh diperkenalkan pada tahun 1940-an, perekonomian masyarakat berubah menjadi jauh lebih baik. Sebuah lembaga penelitian teh didirikan di provinsi ini, dan hamparan perkebunan teh menjadi lanskap yang mendominasi. Selain teh, masyarakat Rize juga menanam buah kiwi di sekitar kota.  Kota Rize adalah kota provinsi yang tenang dengan tingkat kebisingan dan hiburan malam yang sangat minim.

Sedangkan pegunungan Kackar adalah salah satu tujuan wisata trekking yang memiliki peran cukup besar dalam meningkatkan reputasi Rize. Ada dua titik awal pendakian gunung ini, pertama dari Laut Hitam yang terbukti lebih mudah. Kedua melalui Coruh yang lebih sulit dan berbahaya. Pegunungan ini memiliki gletser, sehingga kapak adalah alat yang wajib dibawa saat mendaki. Waktu terbaik untuk pendakian adalah bulan Juni hingga September.

Dataran tinggi Ayder yang terletak di kaki pegunungan ini biasanya digunakan sebagai tempat singgah para pendaki, namun beberapa tahun terakhir area ini menjelma tempat wisata yang memiliki daya tarik tersendiri. Banyak pengunjung mendatangi Ayder meskipun tidak berniat untuk mendaki. Mereka sekadar camping menikmati kesejukan alam pegunungan, rumah-rumah dari kayu, para petani yang sedang memanen lebah, dan ternak-ternak yang sedang merumput.

Jarak antara Ayder dan pusat kota Rize lebih kurang 88 km. Ada bus publik yang bisa digunakan untuk mencapai tempat ini. Selain pesona alamnya, Ayder juga terkenal karena madu Rhododendron-nya. Rhododendron adalah nama genus dari 1024 tanaman bunga dari keluarga Ericaceae dan merupakan bunga nasional Nepal. Tanaman ini tumbuh rendah dan memiliki bunga bergerombol hingga menutupi daun-daunnya. Ungu, merah muda, merah, putih, biru, oranye, dan kuning adalah warna bunga yang biasa dijumpai. Bunga-bunga inilah yang banyak tumbuh di sekitar pegunungan Kackar sehingga para lebah di sana bisa menghisap sarinya untuk menghasilkan madu terbaik.

Di area-area yang biasanya digunakan untuk mendirikan tenda, ada tanda peringatan agar pengunjung waspada terhadap kedatangan beruang. Biasanya mereka akan menuruni dataran tinggi bila persediaan makanan sedang menipis. 

Ayder Plateu menyediakan banyak rumah-rumah kayu yang disewakan bagi wisatawan. Biasanya setiap rumah selalu dilengkapi sofa dan fasilitas khas pedesaan yang sangat nyaman. Di antara rumah-rumah kayu ini terdapat sebuah air terjun yang diberi nama Gelin Tulu atau dalam bahasa Indonesianya ‘Jilbab Pengantin’. Air jernih menuruni bukit dan membentuk aliran kecil. Saat musim dingin, air terjun ini akan membeku menjadi es.  Kawasan Laut Hitam memang memiliki air terjun yang tidak sedikit, namun pesona Gelin Tulu membuatnya berada di urutan pertama.
Air terjun Gelin Tulu (Pinterest)
Para penduduk di Ayder sangat ramah kepada pengunjung. Mereka membiarkan sapi-sapi berkeliaran di padang rumput tanpa tali pengikat. Tidak pernah sekali pun mereka mendapatkan masalah kehilangan sapi. Setiap sore hari, sapi-sapi itu sudah memiliki naluri untuk kembali pulang ke kandangnya.
Pinterest
Penduduk lokal Ayder adalah etnis Laz dan Hemsin yang merupakan etnis asli pesisir Laut Hitam dan Georgia. Pada awalnya mereka adalah penganut Kristen, hingga kemudian memeluk Islam Sunni pada masa pemerintahan Turki Ustmani di abad ke-16. Para lelaki etnis Laz dan Hemsin mengenakan pakaian layaknya seorang Muslim, lengkap dengan pecinya. Lalu para wanita juga mengenakan kerudung penutup leher dan kain yang dililitkan di kepala seperti turban.
 
Anak suku Laz dan Hemsin (www.fotokritik.com)
Jika ingin menikmati nuansa pedesaan di Turki sekaligus membaur dengan penduduk lokal dengan adat yang kental, datanglah ke Ayder.



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...