Friday 15 February 2013

BETINA


Namaku Rian, kata orang wajahku tidak kalah tampan dengan Leonardo d’caprio, kulitku pun sudah tentu putih bersih, di tambah dengan postur tubuh yang tinggi atletis membuatku dengan mudah sekali diterima bekerja pada sebuah Restoran terkenal sebagai... Pelayan Restoran milik mereka tentunya. Setiap hari aku harus memasang wajah manis dengan senyum simetris kepada semua orang, berbasa-basi ini dan itu, dan berpura-pura menjelma bagai seorang lelaki yang begitu ramah dan santun. Padahal aku lebih pantas memainkan peran Jack Dawson di Film Titanic daripada Leonardo D’Caprio. Dia kan sedikit lebih pendek, hehe...
            Ketika itu jam 23.45 WIB, diluar sedang gerimis, aku sesekali melongok keluar kaca melihat orang yang berlalu lalang semakin sepi. Tapi, wanita itu belum juga memperlihatkan tanda-tanda akan meninggalkan restoran ini. Ya...Seorang wanita yang menurutku sudah berumur 30-an. Entah kenapa, ia tak juga mau beranjak, padahal sudah hampir empat jam ia duduk disana. Sesekali ia terlihat resah ketika melihat jam tanganya.
Restoran ini benar-benar sudah kosong pengunjung, tepat jam 24.00 adalah jadwal untuk off dan buka kembali besok malam. Teman-temanku yang lain juga terlihat sedang membicarakan wanita itu. Akhirnya, setelah alarm jam 24.00 berbunyi, aku memberanikan diri menghampirinya dengan niat ingin meminta secara hormat agar ia meninggalkan restoran ini.
“Iya mas saya tau, saya memang harus pergi. Ia telah berjanji akan menemuiku malam ini pukul 19.00 di sini. Tapi ia ingkar”  Katanya sebelum sempat aku mengucapkan niatku, wanita itu meninggalkan aku sambil menangis. Aku hanya manggut-manggut, setia sekali wanita itu menunggu suaminya. Sungguh membuatku berdecak kagum, seandainya saja wanita itu masih seumuran denganku pasti aku langsung membawanya ke penghulu. Kapan lagi dizaman seperti ini mendapatkan wanita setia? 
Beberapa minggu setelah itu, aku berkenalan dengan seorang laki-laki yang kutebak berumur 40-an. Ia dan dua orang anak laki-lakinya yang kemudian ku tau berumur 12 dan 7 tahun, berkunjung ke restoran ini pada pukul 20.15 WIB. Mereka memesan seporsi Ayam saus Prancis dan tiga gelas jus Avocado. Bapak itu begitu ramah, ia mengenalkan kedua anak lucunya.
            “ Lho... Ibunya kok gak ikut pak?” Tanyaku
Bapak itu diam sejenak, memandangi kedua anaknya yang sibuk dengan makananya masing-masing, tersenyum.
            “ wanita selalu menomor satukan uang dalam segala hal anak muda. Bahkan mereka tak sanggup walau disuruh bersabar sedikit waktu saja. Ya, susan meninggalkan kami dan memilih laki-laki yang lebih menjamin keinginanya, dua tahun yang lalu. Hingga sekarang ia bahkan tak mengingat jika ia meninggalkan dua orang anak dan aku yang masih setia menunggunya”
Deg...!!! aku sungguh terharu mendengar kisahnya.
Setelah menyelesaikan makanya, bapak itu memanggilku sebelum meninggalkan restoran, ia memperlihatkan sebuah foto berukuran 5R dari dompetnya..
“Ini susan, istriku. Cantik bukan? Ia memang selalu cantik. Jangan mencari istri yang hanya memiliki paras yang indah anak muda” ucapnya menasehatiku. Tapi, bukan nasehatnya yang membuat jantungku berdetak kencang, melainkan wajah wanita di foto itu. Aku seperti pernah melihatnya, dan benar sekali itu adalah wanita bergaun merah yang duduk di sudut restoran ini hingga pukul 24.00. Oh tuhan... baru kemaren aku memuji-muji nya sebagai seorang wanita yang luar biasa setia, ternyata??? Ia memang setia pada selingkuhanya. Wah...wah...Lagi-lagi Betina.

"Flash Fiction ini disertakan dalam Giveaway BeraniCerita.com yang diselenggarakan olehMayya dan Miss Rochma."


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...