Ini adalah secuil kisah tentang muslimah... Muslimah yang jelita di mata penduduk dunia dan juga di mata penduduk langit. Insya Allah...
Sebelum kuceritakan makna kecantikan versiku. Aku
ingin terlebih dahulu menceritakan padamu tentang makna kecantikan yang
kudapatkan dari seorang wanita Turki yang kutemui beberapa bulan lalu.
Bandara
Soekarno-Hatta, 25 Juli 2013
Tanganku menggengam
erat sebuah tas tangan berwarna hitam yang kutemukan di sebuah kamar kecil ruang
tunggu bandara. Aku terpaksa membukanya untuk mencari informasi siapa pemilik
tas tersebut. Entahlah, tak ada terlintas ketakutan di kepalaku, seperti tas
tersebut berisi bom yang otomatis meledak saat dibuka, atau mungkin tas
tersebut adalah tas hasil curian yang sengaja ditinggal, agar orang yang
menemukannya dijadikan kambing hitam. Tidak, tidak ada pikiran-pikiran semacam
itu sedikit pun. Justru Yang ada dalam kepalaku adalah rasa prihatin kepada
pemilik tas tersebut, pasti saat ini ia sedang kalang-kabut mencari.
Aku menemukan sebuah dompet cokelat, buku
catatan, Alquran kecil, dan seperangkat kosmetik wardah, di dalamnya. Kubuka
dompet itu dengan hati-hati. Seketika mataku menangkap sosok wanita berwajah
Arab tersenyum manis dalam foto berukuran 4 x 6. Wajah oval dengan mata jelinya
dibalut pasmina hitam panjang. Hidungnya mancung dan dagu lancip menggantung.
Cantik sekali... Seperti wanita dalam lukisan.
Ruang Check-in Bandara Soekarno Hatta |
Aku mengambil KTP-nya, dan dari sana aku tahu
bahwa pemilik tas itu bernama Aisye, berkebangsaan Turki. Sambil tergesa-gesa
kubawa tas itu pada petugas informasi yang ada di ruang tunggu. Beberapa menit
setelah diumumkan, wanita pemilik tas itupun datang. Tapi, wajah jelita yang
kulihat dalam foto tadi sama sekali tak kutemukan, karena ternyata wanita itu
bercadar. Tubuhnya yang tinggi semampai tertutup rapat oleh gamis longgar
berwarna cokelat muda. Ia mengucapkan terima kasih pada petugas tersebut.
"She
found your bag, Madam." ucap petugas itu menunjuk ke arahku. Kuberikan
senyumku pada wanita itu.
"Assalamualaik...
I am so thankful to you. My name is Aisye. You?" tanyanya dengan mata
yang menyipit, memberi tahu kalau ia tengah tersenyum. Ia mengulurkan tangan.
"No
thanks for a duty. I am Sofi." jawabku seraya menyambut uluran
tangannya.
Selanjutnya ia mengajakku duduk di bangku panjang
dan memberiku sebotol minuman. Meskipun bahasa Inggris-ku tak selancar dia, aku
tetap bisa menikmati pembicaraan kami. Darinya aku tahu, bahwa ia akan terbang
ke Batam bersama suaminya, untuk menjenguk mantan pembantu rumah tangganya yang
sekarang harus dioperasi karena tumor. Lastri, nama mantan pembantunya itu.
Keluarganya menggunakan jasa Mbak Lastri selama satu tahun, ketika mereka
tinggal di Arab Saudi dua tahun lalu. Aisye yang ternyata masih berumur 25
tahun itupun sempat memberi tahuku sosok suaminya. Laki-laki berwajah Turki
yang duduk di depan monitor informasi, berkemeja rapi dengan iphone tergenggam
di tangan.
"Hey, kenapa kamu bercadar. Padahal wajahmu
cantik sekali. Aku tadi sempat melihat fotomu di dompetmu. Sorry..."
"It's
okay. Kenapa aku bercadar? Karena banyak yang mengatakan aku cantik,
makanya aku bercadar. karena aku takut para laki-laki berdosa karena wajahku.
Kecantikan ini hanya untuk dia." ucapnya sambil menunjuk ke arah suaminya.
Matanya berbinar.
Aku tersenyum. Kalimat yang romantis.
"Aku juga tadi melihat sepaket kosmetik
wardah, kau juga berdandan? Dan eh, kau juga tahu produk wardah?" tanyaku
polos.
"Tentu
saja aku berdandan. Lagi-lagi untuk
dia. Aku mengenal produk kosmetik wardah dari Lastri. Dia bilang, ini
kosmetik halal yang berbahan baku halal. Tidak seperti kebanyakan
kosmetik sekarang yang
berbahan baku aneh-aneh, seperti janin aborsi, plasenta babi, lemak babi
dan
lain-lain. Kamu tahu betapa berbahayanya jika kita memakai kosmetik
berbahan
haram?"
Aku menggelengkan kepala. Ya memang aku tak tahu
banyak tentang kosmetik, terlebih sampai mampu membedakan bahaya kosmetik halal
dan tidak halal.
"Bahan-bahan haram tersebut akan diserap
oleh tubuh kita, terlebih kalau itu lipgloss, pasti ada kemungkinan tertelan.
Nah, bahan-bahan haram itulah yang harus kita hindari. Agar tidak masuk atau
menempel pada tubuh kita yang nantinya menjadi penghalang ibadah kita. Bahkan
Rasulullah pernah bersabda:"Ketahuilah
bahwa suapan haram jika masuk ke dalam tubuh salah satu dari kalian,
maka amalannya tidak akan diterima selama 40 hari". Meskipun Islam memberikan toleransi
bagi kesalahan yang kita lakukan tanpa sengaja, tetap saja sebisa mungkin kita
harus mencari tahu, lalu selanjutnya memilih produk yang sudah jelas
kehalalannya. Tidak tahu bukan berarti terus-terusan diam tanpa mencari tahu.
Nah, ketika itu Lastri menjelaskan panjang lebar tentang wardah, termasuk label
halal dari Majelis Ulama Indonesia. Karena itu aku tertarik mencoba, dan
ternyata cocok. Apalagi wardah juga menyediakan produk spesial untuk ibadah
haji. Saya pun semakin semangat mengampanyekan wardah pada teman-teman dan
saudara-saudara. Aku sendiri tidak hanya memakai kosmetik di rumah saja,
sekarang pun aku pakai. Seperti sunscreen, pelembab dan eye liner. Untuk
kosmetik pelindung kulit seperti itu, kamu juga harus pakai setiap saat."
Cerocosnya bersemangat.
Aku hanya manggut-manggut. Di satu sisi aku menganggap Aisye lebih mirip seorang sales saja. Di sisi lain, aku jadi malu sendiri, karena ia ternyata jauh lebih tahu tentang produk Indonesia ketimbang aku sendiri. Bahkan dalam pikiranku dulu beranggapan bahwa wardah adalah produk kosmetik yang sama dengan produk kosmetik lain. Cuma wardah lebih Islami gitu. Ternyata, wanita dari ujung Asia sana yang justru menjelaskan tentang wardah lebih detail. Barangkali aku adalah salah satu dari orang-orang yang tidak mau mencari tahu itu.
Aku hanya manggut-manggut. Di satu sisi aku menganggap Aisye lebih mirip seorang sales saja. Di sisi lain, aku jadi malu sendiri, karena ia ternyata jauh lebih tahu tentang produk Indonesia ketimbang aku sendiri. Bahkan dalam pikiranku dulu beranggapan bahwa wardah adalah produk kosmetik yang sama dengan produk kosmetik lain. Cuma wardah lebih Islami gitu. Ternyata, wanita dari ujung Asia sana yang justru menjelaskan tentang wardah lebih detail. Barangkali aku adalah salah satu dari orang-orang yang tidak mau mencari tahu itu.
"Tapi kamu juga harus ingat, muslimah itu
akan semakin jelita karena akhlaknya yang mulia. Jangan hanya terus
mempercantik diri dengan kosmetik, namun lalai mempercantik diri dengan amal. Oh ya, this is for you..."
Ia menyodorkan selembar pasmina panjang dan
sebuah moisturizer gel wardah. Aku tersipu-sipu. Kubilang tidak usah, namun ia
mengatakan bahwa itu hadiah sebagai tanda terima kasih dan tanda persahabatan.
Aku pun menerimanya. Lima menit kemudian ia meminta izin untuk meninggalkanku, pesawatnya
akan take off sebentar lagi.
"Teşekkür ederim. Memnun oldum." ucapku
dengan bahasa Turki. Ia sempat terbelalak kaget, kukatakan bahwa aku mengambil
kursus bahasa Turki di kampus.
"Bir şey değil. Ben de memnun oldum. Semoga
kamu bisa mengunjungi negaraku suatu hari nanti." katanya sambil
memelukku. Aku mengaminkan lirih.
Begitulah
pertemuan singkatku dengan Aisye.
Wanita jelita yang begitu menjaga kejelitaannya. Aku senang bisa membagi
cerita tentang pertemuan kami padamu, melewati tulisan di blog ini.
Halal is My Life
Sejak pertemuan dengan Aisye, hatiku tergerak
untuk mencari tahu informasi lebih tentang kosmetik halal.
Waah...ternyata belum banyak wanita yang
mengetahui pentingnya menggunakan kosmetik yang halal. Aku dan hampir semua
teman-temanku adalah bukti kecil dan real-nya. Kami memakai kosmetik merek
tertentu akibat terprovokasi iklan, tanpa tahu detail informasi beserta manfaat
dan mudharatnya dari sisi kesehatan dan Islam.
"Kalau sudah diiklanin di televisi, berarti
bagus. Apalagi model iklannya Kak "Dandra Sewi", artis idolaku, cantik, sudah
pasti bisa dipercaya." Begitu kebanyakan celetuk teman-teman, yang juga
menjadi persepsiku dulu.
Ah, betapa aku selama ini mati-matian menjaga
kesucian perut dari segala sesuatu yang haram dan menjaga kulit dari segala
sesuatu yang najis seperti liur anjing, namun di sisi lain aku terus
mengoleskan sesuatu yang belum jelas halal-haramnya ke kulitku, atau mungkin
sesuatu yang belum jelas itu juga ada sedikit banyak yang tak sengaja tertelan
olehku.
Berikut adalah beberapa fakta tentang kosmetik haram:
Berikut adalah beberapa fakta tentang kosmetik haram:
Syukur-syukur kalau produk yang selama ini kupakai memang tak haram, tapi bagaimana jika produk itu terbuat dari lemak babi atau plasenta seperti pada foto-foto di atas? Zat-zat haram itulah yang menempel pada diriku, meresap melalui pori-poriku, dan menemani sebagian besar aktivitasku, bahkan ketika aku mengikuti majlis ta'lim dan wirid yasin.
Bayangkan! Aku membaca ayat-ayat Tuhan dengan zat
haram yang menempel pada tubuhku.
Barangkali hal-hal yang luput dari perhatian
seperti inilah yang kadangkala menjadi hijab (penghalang) doa kita pada-Nya.
Hal-hal kecil yang sejatinya besar. Hal-hal yang tidak kita ketahui karena
memang tidak berusaha untuk mencari tahu. Dalam sebuah hadis disebutkan: " Menuntut yang halal itu wajib bagi setiap muslim." (HR. Ibnu Mas'ud)
Alhamdulillah Allah menegurku dengan cara yang
begitu halus, yaitu melalui Aisye. Setelah aku mengetahui lebih detail, akupun
ingin segera menyempurnakan kehalalan hidupku. Semua wajib halal, bahkan tak
boleh ada ruang untuk hal-hal yang belum jelas. Makanan harus halal, minuman
harus halal, penghasilan harus halal, kosmetik harus halal, dan kekasihpun
harus halal (ups!). Halal is my life. Ya, halal tidak boleh setengah-setengah,
karena Islam bukan agama yang setengah-setengah.
Muslimah
and Cosmetics?
Aku masih ingat benar kalimat-kalimat Aisye.
Bahwa kecantikan muslimah itu tidak cukup jika hanya dilihat dari sisi
lahiriah, melainkan kemuliaan spiritualitasnya juga.
Namun, bukan berarti muslimah tidak boleh
menggunakan kosmetik. Seperti Aisye, koleksi kosmetik wardah miliknya sangat
lengkap, tapi ia memakainya untuk menyenangkan hati suaminya, untuk kegiatan
sehari-hari ia tetap berkosmetik, namun hanya sekadar untuk menjaga dan merawat
kulitnya, intinya ia tidak menggunakan berlebihan hingga wajah menjadi mirip
badut sulap.
Awalnya aku memang termasuk seorang wanita yang malas berkosmetik. Aku hanya memakai krim pelembab, body lotion dan bedak tabur bayi, dengan merek-merek yang tidak tetap, tergantung mood pada iklan produk yang ada di televisi.
Alhamdulillah, melalui Aisye, dunia perkosmetikan
yang sesuai syariat itu menyusup dalam hatiku dengan begitu lembut. Aisye
mengingatkanku bahwa kosmetik juga penting bagi muslimah, karena dari kosmetik
kecantikan seorang wanita akan semakin memesona, tentu bukan untuk dipamerkan,
melainkan dipersembahkan untuk dia, sang suami. Bukankah menyenangkan hati
suami merupakan ibadah?
Nah, bagaimana untuk aku yang belum bersuami?
Tentu saja kosmetik seperti sunscreen, krim pelembab, body lotion, sabun mandi,
akan membantu merawat kulitku, mencegah komedo atau jerawat, dan tentunya
melindungi dari radiasi matahari yang bisa berbahaya bagi kulit. Apalagi di
zaman polusi seperti sekarang, air wudhu saja tidak cukup untuk menjaga
kelembaban dan kesehatan kulit kita, itulah mengapa kita membutuhkan produk
kosmetik halal. Air wudhu akan meluruhkan kotoran-kotoran yang menempel
sekaligus meluruhkan amarah, penyakit hati dan tentunya hadas kecil kita,
selanjutnya kosmetik halal akan membantu mengoptimalkan dengan kandungan
nutrisi dan zat-zat baiknya yang akan diserap kulit. Jadi lebih sempurna, kan?
Color Up
My Days with Halal Cosmetic
Taaraaa...sekarang aku sudah berpindah
menggunakan kosmetik halal. Hari-hariku menjadi lebih berwarna bersama wardah.
Eh, berwarna bukan berarti aku mengoleskan lipstik hingga bibirku merah
membara, bermaskara pink, atau ber-make up merah-kuning-hijau, lho. Tidak!.
Berwarna di sini karena hari-hariku jadi terasa lebih indah dan tenang dengan
wardah. 'Cause aku sudah tidak was-was lagi pada status kehalalan pada body
lotion, krim pelembab, sampo, sabun mandi, bedak, dan sunscreen-ku.
Bersama wardah: ketika panen jagung |
Memasuki semester tiga di bangku perkuliahan,
hari-hariku benar-benar dipenuhi kegiatan kuliah dan praktikum. Hanya hari
Minggu waktuku untuk istirahat dan menyiapkan laporan praktik. Karena aku
mengambil jurusan Pengembangan Pertanian Terpadu, jadilah nyaris setiap hari
waktuku dihabiskan untuk praktik di lahan, bak-bak ikan, dan kandang ternak.
Waktuku untuk menerima sinar matahari langsung menjadi lebih banyak.
Senin,
adalah saatnya aku mengolah lahan,
memegang kored, membuat lubang tanam, menanam, menabur benih, memelihara
hingga
panen. Selasa, adalah waktuku ke kolam dan bak ikan. Mengukur
infrastruktur perikanan
hingga praktik penggunaan perangkat teodolit di tengah terik. Rabu,
adalah waktuku memasang sirkulasi akuarium dan memelihara udang dari
fase
naupli hingga udang dewasa.Kamis adalah waktuku bersahabat dengan para
sapi, domba, puyuh, bebek dan
ayam. Mengukur suhu tubuh hingga mengukur kontruksi kandang mereka.
Jumat, adalah waktuku berteman dengan belalang dan segala jenis hama
tanaman. Sabtu, adalah waktuku membudidayakan sagu, mengisi tanah,
memeriksa rakit di
kolam, mengangkat polybag, dan lain-lain.
Bersama wardah: ketika field trip ke Kuntum Nursery Bogor |
Bayangkan! Benar-benar hanya hari Minggu waktuku
yang bebas terik, debu dan polusi.
Aku tak mungkin bisa mengelak, karena praktik ini adalah kewajiban. Namun bukan berarti tidak ada jalan lain, jadilah untuk aktivitasku yang sering berpanas ria, aku menggunakan wardah sunscreen gel SPF 30 dan lightening body lotion. Untuk lightening yang akan mencerahkan kulit wajah, aku memilih lightening day step 1 dan lightening night step 1. Bagaimana dengan bedak? Aku memilih lightening two way cake light feel. Nah, cukup itu saja kosmetik yang menemani keseharianku. Aku sengaja memilih yang benar-benar kubutuhkan dengan pertimbangan keterbatasan saku mahasiswi (hehe).
Meskipun tidak lengkap, hasilnya sudah membuatku puas karena kulit tampak lebih cerah dan bebas kusam, dan yang paling membuatku senang, kulit menjadi lebih dingin. Untuk kamu yang banyak beraktivitas di bawah terik, bisa mencoba langkah yang sama sepertiku. Tidak ada salahnya memperlengkap koleksi dengan scrub, mask, gentle wash, face toner dan cleanser. Hasilnya insya Allah akan lebih sempurna. Alhamdulillah, kini teman-teman sekontrakan yang satu jurusan denganku pun ikut beralih menggunakan produk wardah.
Aku tak mungkin bisa mengelak, karena praktik ini adalah kewajiban. Namun bukan berarti tidak ada jalan lain, jadilah untuk aktivitasku yang sering berpanas ria, aku menggunakan wardah sunscreen gel SPF 30 dan lightening body lotion. Untuk lightening yang akan mencerahkan kulit wajah, aku memilih lightening day step 1 dan lightening night step 1. Bagaimana dengan bedak? Aku memilih lightening two way cake light feel. Nah, cukup itu saja kosmetik yang menemani keseharianku. Aku sengaja memilih yang benar-benar kubutuhkan dengan pertimbangan keterbatasan saku mahasiswi (hehe).
Meskipun tidak lengkap, hasilnya sudah membuatku puas karena kulit tampak lebih cerah dan bebas kusam, dan yang paling membuatku senang, kulit menjadi lebih dingin. Untuk kamu yang banyak beraktivitas di bawah terik, bisa mencoba langkah yang sama sepertiku. Tidak ada salahnya memperlengkap koleksi dengan scrub, mask, gentle wash, face toner dan cleanser. Hasilnya insya Allah akan lebih sempurna. Alhamdulillah, kini teman-teman sekontrakan yang satu jurusan denganku pun ikut beralih menggunakan produk wardah.
"...Untuk kosmetik pelindung kulit seperti
itu, kamu juga harus pakai setiap saat." Kalimat Aisye inilah yang selalu
melintas dalam pikiranku ketika aku malas mengoleskan kosmetik di wajahku.
Insya Allah,dengan mempercantik diri dengan
mempercantik akhlak dan menggunakan produk kosmetik halal, jelitamu akan
berpendar indah dari dalam dirimu. Jelita yang tidak hanya diakui penduduk
dunia, melainkan juga decak kagum para penghuni langit. Semoga...
Selamaaat ya Sofia, kamu memang layak jadi juara.
ReplyDeleteWah, terimakasih :)))))
Deleteselamat ya mbak...udah menang nih emang bagusss postingannya
ReplyDeleteTerimakasih yaaa,,,,, :)))))
Deletemantap....
ReplyDeleteTerimakaih :))
DeleteSelamat Kak Sofia, bagus tulisannya. Salam kenal dari Aceh ^_^
ReplyDeletetahniah, congrats.. baru baca nih, tapi sangat menginspirasi. semoga tetap menginspirasi yang lain untuk bisa tampil lebih baik lagi..
ReplyDeleteSangat lengkap ulasan tentang Kosmetik Halal Wardah ini, semoga bisa memberi manfaat untuk semua pembaca. salam kenal dan sekiranya berkenan, berkunjung ke toko Cream Pemutih Wajah kami ya. Semoga kedepannya kita bisa bekerjasama. Thanks
ReplyDeleteMakasih udah berkunjung....meluncur ke webnya :)
DeleteSaya juga pernah mbak pakai Wardah, memang bagus kualitasnya :)
ReplyDeleteWah, seru ya itu kegiatan kuliahnya.. benar-benar harus jaga kesehatan kulit yah supaya tetap kinclong, hehe..
keren gan,
ReplyDelete