Sumber: klik di sini |
Lama setelah ia
membuktikan dirinya sebagai salah satu pengusaha terkemuka di Amerika dan juga
pengusaha baja termasyhur dalam sejarah, Andrew Carnegie mengemukakan
pendapatnya tentang mental. "Kita
semua hidup di negara terkaya dan paling bebas di dunia, di mana tidak ada
orang yang dibatasi kecuali oleh sikap mentalnya dan keinginannya,” katanya.
Ia menjadi bukti dari pernyataannya itu. Carnegie
lahir di Dunfermline, Fife, Skotlandia pada 25 November 1835. Keluarganya
adalah keluarga sederhana yang tinggal di pondok para penenun yang khas. Satu
rumah digunakan ramai-ramai bersama para tetangga. Ruang utama digunakan
bersama dan sekaligus tempat tidur bersama pula.
Ketika ekonomi Inggris sulit, ayahnya, William
Carnegie, memutuskan untuk pindah ke Allegheny, Pennsylvania, AS untuk
memperbaiki hidup. Agar bisa mengangkut seluruh keluarganya William harus
meminjam uang dari kerabat.
Sampai di Allegheny tahun 1948, ia terkejut karena
ternyata wilayah itu merupakan daerah miskin. Ayahnya sendiri memulai hidup
baru sebagai pemintal kapas dengan pendapatan yang minim. Baru penghasilannya
sedikit membaik ketika menjadi tukang tenun sekaligus menyambi sebagai penjaja
kain linen. Andrew kemudian ikut bekerja di sebuah pabrik tenun sebagai tukang
gulung benang dengan gaji US$1,2 per minggu.
Uang itu tak banyak, tetapi Carnegie melihatnya
cukup. Ia tak mengeluh. Yang dilakukannya adalah ia ingin menunjukkan bahwa
dedikasinya tinggi pada pekerjaan. Ia juga menjadikan pekerjaan pertamanya
sebagai tempat belajar.
Ternyata dengan sikap seperti itu, menarik
seseorang untuk menawarkan pekerjaan baru sebagai tukang antar telegram di
O’Reilly’s Telegraph Company, dengan gaji lebih dari dua kali lipat. Selain
gaji US$2,5 seminggu ia juga mendapat karcis gratis untuk nonton pertunjukan di
teater lokal. Namun yang membuatnya senang, sebagai pengantar telegram ia jadi
punya kesempaan bertemu dengan banyak orang penting dan menjalin hubungan
dengan mereka.
Selain itu, ketelatenannya menunggu telegram
sampai-sampai ia bisa mengenali pesan telegram yang masuk hanya dari suaranya
saja. Kemampuannya itu membuat Andrew dipromosikan menjadi operator hanya dalam
waktu setahun sejak ia bekerja di situ. Konon hanya ada dua orang di Amerika
saat itu yang bisa membaca telegram hanya dari suaranya.
Selain bekerja tekun, ia juga memiliki semangat
belajar tinggi. Sadar bahwa sekolahnya rendah ia meminjam buku-buku dari
perpustakaan milik Colonel James Anderson, seorang tokoh yang membuka
perpustakaan pribadinya di malam hari bagi anak-anak yang bekerja. Lagi-lagi
sikapnya ini dan kemampuannya membaca telegram menarik perhatian banyak orang.
Thomas A. Scott seorang kepala stasiun Pennsylvania menawarinya pekerjaan baru
sebagai asistennya. Gajinya berlipat-lipat menjadi US$35 sebulan, padahal saat
itu ia baru berusia 18 tahun. Kesempatan itu tak ia sia-siakan.
Dari hasil pekerjaannya Andrew bisa menabung. Tahun
1955 ia bisa ikut menanam investasi di perusahaan kargo Adams Express sebesar
US$500. Inilah awalnya ia memulai hidup sebagai pengusaha. Ia kemudian tumbuh
menjadi industrialis baja terkenal di dunia dan menjadi orang terkaya di dunia.
Sisi lain yang menarik dari Andrew Carnegie adalah
jiwa dermawannya. Ketika ia meninggal pada 11 Agustus 1919, ia telah memberikan
sumbangan sebesar US$350 juta yang jika dihitung dengan kurs tahun 2010 berarti
sebesar US$30 miliar (sekitar Rp 285 triliun). “Orang yang tidak mampu memotivasi dirinya sendiri akan menjadi orang
yang biasa-biasa saja, tidak peduli kendatipun ia memiliki bakat lain yang luar
biasa,” katanya. Dan ia selalu mendapat motivasi dari dalam dirinya.
Seperti itulah karakter Andrew Carnegie.
Copy-Paste dari:
HI chick just come across your blog, love it, do you want to follow each other on GFC. give me a follow and i will be sure to follow back sweet. xo
ReplyDeletecozyuprw.blogspot.co.uk
Thank you...i'll be visited your site also :)))
Delete