Monday 16 March 2015

Penggalan Novel


http://www.wellnessctr.org

Matahari mulai condong ke arah barat. Cahayanya yang terlihat putih bersih menghujam ke seluruh bumi. Untuk pertama kali sejak Sam membeli rumah besar miliknya, sore itu ia berkeinginan untuk berjalan-jalan di halaman luas yang beku. Tubuhnya terlindungi jaket tebal dan syal berbahan wol yang hangat melingkar di leher. Di antara batang-batang pepohonan yang kulitnya berubah hitam, ia berjalan tanpa arah. Hingga akhirnya berhenti di sebuah bangku di bawah pohon ek. Tampak kepulan uap setiap kali lelaki itu bernapas. 

Sam menengadahkan kepala. Ia nikmati butiran-butiran halus salju yang jatuh di atas wajah dengan mata terpejam. Cukup lama ia seperti itu, tidak peduli pada udara dingin yang terus berdesak-desakkan ingin menembus jaketnya. Mata Sam terbuka. Ia arahkan pandangan ke petala langit, pada salju-salju yang menyembur.
Ya, atas nama hidupku akan kucintai Fatih dengan setulus-tulusnya.”
Kalimat itu terlintas dalam kepala Sam. Ia seperti mendengar suaranya sendiri saat kalimat itu diucapkan. Kini sumpah itu seperti hadir di hadapannya, bersiap untuk menghabisi tanpa ampun. Dadanya terasa sesak. Ia sentuh dengan telapak tangan. Seperti ada bebatuan tajam yang bersemayam dan menciptakan rasa yang sangat perih. 

Sejak Fatih keluar dari rumah sakit dan tidak mau diajak bicara, sejak itu pula Sam merasa hidupnya berubah. Jika dulu kepergian Katty adalah badai hujan, diamnya Fatih adalah kiamat. Katty pernah membawa pergi gairah hidupnya, namun sejak kedatangan Fatih, semua kepedihan yang diberikan Katty berhasil dilupakan Sam. Kini anak itu seperti boneka hidup. Tidak bisa diajak bermain, juga tidak ada lagi pertanyaan-pertanyaan polos yang keluar dari mulutnya. Tanpa sadar, semua itu telah menyita seluruh kebahagiaan dan pikiran Sam. Kerja tidak semangat, makan terasa hambar, tidur tidak nyenyak, bahkan saat terjaga pun Sam terus dilanda gelisah. 
“Mr. Sam, Anda sudah lama sekali duduk di luar. Saya khawatir Anda jatuh sakit.” 
Sam melihat ke samping, sedikit mendongak. Si tua Jono sudah berdiri di sana. Kedua tangan pria itu bersedekap di depan dada. Setelah diam sejenak, pada akhirnya Sam berdiri. Mereka jalan beriringan kembali ke rumah.
“Umurku 32 tahun, Jhon. Rumah megah, mobil mahal, uang berlimpah, bisnis yang maju, teman-teman terhormat, semuanya ada dalam genggamanku. Banyak orang beranggapan aku adalah laki-laki cerdas. Terutama ketika mereka mengetehaui kenerjaku bergelut dalam masalah-masalah hukum. Tapi, saat aku sendiri, i just find nothing. Mereka melihatku bersinar, tapi pada kenyatannya aku berada dalam kegelapan. Aku tidak paham apa arti kehidupan yang kumiliki.”
“Anda sedang memikirkan tentang kehidupan, Mr. Sam?”
Anggukan kecil Sam terlihat.
“Hal yang sebelumnya tidak pernah saya lihat pernah Anda lakukan. Selama ini, saya hanya kenal dengan Sam yang cuek, pekerja keras, dan terus berlari kencang mengumpulkan reputasi dan materi. Kau jadi sepertiku, laki-laki di ujung senja yang selalu berpikir tentang hidup. Membenarkan bahwa waktu yang diberikan Tuhan hanyalah sekedipan mata.”
“Kau benar, Jhon. Aku seperti seseorang yang akan mati besok. Kini aku sadar bahwa semua yang sudah kuraih tidak memberikan kebahagiaan abadi. Kini aku paham satu hal, kita tidak boleh beranggapan sesuatu yang kita miliki adalah segalanya, karena ketika dia pergi, yang kita miliki hanyalah kehampaan. Fatih bukan segalanya bagiku, tapi dia seperti cahaya. Ketika ia padam, maka semua kehidupanku menjadi gelap.”
“Aku pernah kehilangan Katty, butuh waktu berbulan-bulan untukku melupakannya. Hingga Fatih datang. Anak itu bagai seorang malaikat kecil penghiburku, namun kemudian ia berubah jadi boneka hidup. Aku baru sadar, saat bersama Fatih, aku sama sekali tidak menginginkan apa-apa lagi kecuali terus bermain dengannya. Melihat keadaan Fatih sekarang, aku jadi berpikir tentang banyak hal. Aku berpikir tentang kesalahan dan penyesalan. Namun juga marah pada harta dan reputasi yang ternyata tidak bisa membantuku.”
“Uhm... Mr. Sam?” panggil Jono.
Sam menoleh.
“Kenapa Anda tidak mencoba untuk mempertemukan Fatih dengan ibunya?”
“Aku masih benci pada wanita itu.”
“Kalau boleh tahu, apa penyebab kebencian Anda?”
“Karena dia seorang Muslim. Aku tidak ingin Fatih tumbuh menjadi seorang Muslim.”
“Bukankah waktu itu di rumah sakit, Anda berdoa dengan bersujud di lantai? Itu adalah salah satu cara Muslim berdoa.”
Yeah, you alright. Tapi tetap saja, Muslim selalu berbuat kerusakan di mana-mana. Jihad yang mereka kobarkan hanya menjadi sumber keresahan. Aku tidak suka mereka di masa lalu, sekarang, dan juga nanti.”

***

Alhamdulillah, naskah novelku sudah sampai di penghujung. Nggak sabar pengen segera selesai. Harus editing pastinya. Nggak peduli banget soal penerbit, yang jelas aku bisa menyelesaikan hal yang paling kunantikan sejak kecil, itu udah cukup membuatku bahagia. Penerbit itu belakangan aja. Nah, di atas adalah penggalan cerita di salah satu bab. Kira-kira ini awal, tengah, atau akhir cerita, ya?

23 comments:

  1. enak dibaca, paling nggak sudah bisa menerka2 si sam ni siapa...
    salut ama sofi yg tenyata seorang penulis :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih mbakku... Aamiiin ya Rabb... insya Allah. Doanya ya mbak ;)

      Delete
  2. segtu bencinya Sam dengan istrinya ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ia mak Lidya. Tokoh Sam memang dibuat begitu :))

      Delete
  3. mantap tapi Penasaran .....
    boleh baca selengkapnya ??
    kalo novelnya diterbitkan aku akan jadi orang pertama yang.............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................minta gratisan bukunyaaa hahahahahaha ok ?? ohya sama tanda tangannya sekali kalo perlu tanda kakinya juga sekalian kalo dibutuhkan hahahahahaha.... PEACE

    ReplyDelete
    Replies
    1. HEH MAS YOGA!!!!!! SPAM SPAM SPAM tau..... :( ih bercandanya jangan di postinganku dung :'( Awas aja ya udah PKL.

      Delete
    2. tpi ada bagian gak bercandanya yaitu "mantap tapi bikin penasaran" nah itu beneran looooo, makanya segera cari penerbit,biar novelnya bisa terbit diujung barat,kalo diujung timur tanda2 kiamat.

      Delete
    3. Tuh kan becanda lagi....
      Iya Mas Yoga, insya Allah kalau udah selesai editing, segera dikirim ke penerbit. Makasih ya Mas Yoga... :)))

      Delete
  4. Kereennnnn!!!!

    Wah congrats udah bisa nyelesain sampai akhir :')

    Jadi pengen nyeselain naskah sendiri juga tapi sayangnya lagi skripsian hikss

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks Aul... Ayo buruan kelarin skripsinya. Good luck selalu ya ^_^

      Delete
    2. Thank you

      Yeaahhh good luck buat kita ^^

      Delete
  5. Komfliknya kayaknya tinggi nih mba dan agak sensitif juga dengan isinya karena menyinggung agama tertentu. Semoga mba bisa meramu jalan cerita sehingga tak ada kesalahpahaman pembaca :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak juga. Ini kan hanya penggalan. Masalah utamanya justru bukan itu :)) Terimakasih sudah baca ya...

      Delete
  6. pasti novelnya nanti bagus
    aamiiin
    semoga laris

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiiin insya Allah... makasih Dija Princesss ya cantik :*

      Delete
  7. Pengen tahu kelanjutannya, ayook semangat selesaikan novelnya :)

    ReplyDelete
  8. nice story!:D kelanjutannya kaya gimana itu?:D

    visit mine dear?:)xx

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks.... ;)
      Tapi aku gak bisa buka artikel dari blog kamu nih, selalu diblokir sama avast :(

      Delete
  9. Alhamdulillah kak sofi.....ingim segra membaca dari awal....ada satu yg wira pikirkan tntg masalah di cerita ini..benar gak ya...mau segera membuktikan....
    Terbitkan aja kak...wira bersedia untuk mempromokan...
    Oh ya..wira ada kenalan penerbit ni...dia welcome bgt sama penulis baru kak...
    Congrats ya kak....senang bgt rasanya...sayang kak sofi...

    ReplyDelete
  10. ini tengah, klimaks ceritanya... ditunggu lahirannya yaaa... suka sama ceritanya, bikin penasaran :)

    ReplyDelete
  11. Aaaakkk mau dong full story nyaa :) ditunggu ya dear

    ReplyDelete
  12. Nanti kalau sudah terbit, bukuya dibikin hadiah GA, ya. Jangan lupa saya di-mention di Twitter. Hehehe

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...